Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Charles "Pretty Boy" Floyd, Gangster Paling Dicari FBI

Kompas.com - 04/02/2019, 20:09 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Amerika Serikat seakan menjadi negara yang memiliki segudang kisah tentang para gangster. Dalam berbagai era, penjahat selalu menguras tenaga penegak hukum untuk menangkap mereka.

Seperti era 1930-an, seorang pria bernama Charles Arthur Floyd berjuluk "Pretty Boy" menjadi musuh publik nomor satu di Amerika Serikat.

Dia merupakan buronan paling diinginkan oleh Biro Penyelidik Federal (FBI) baik hidup maupun mati. 

Floyd juga dituding menghancurkan surat-surat hipotek ketika merampok bank, sehingga membebaskan banyak orang dari utang.

Kehidupan awal

Charles "Pretty Boy" Arthur Floyd lahir di Adairville, Georgia, pada 3 Februari 1904. Orangtuanya diketahui memiliki banyak anak.

Mereka kemudian pindah ke Oklahoma. Meski punya pertanian kecil, keluarga itu hidup dalam kemiskinan akibat kekeringan.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Tokugawa Ieyasu, Shogun Pendiri Zaman Edo

Dia beralih ke dunia kriminal untuk terbebas dari kemiskinan ketika Depresi Besar melanda AS juga berdampak pada kehidupan tani.

Berusia 20 tahun, dia menikah dengan Ruby Hardgraves dan memiliki seorang putra bernama Charles Dempsye "Jack" Floyd.

Pada 1920-an, Floyd pernah mencoba untuk merampok bank. Namun, dia malah berakhir di penjara di Missouri karena merampok pengiriman gaji di St Louis.

Putranya, Charles, lahir ketika dia berada di penjara. Hardgraves akhirnya memutuskan untuk bercerai dengan Floyd selama akhir masa penahanannya. Namun, keduanya kembali membina hubungan pada awal 1930-an.

Setelah bebas dari penjara pada 1929, dia mengetahui Jim Mills telah menembak mati ayahnya.

Mills tidak pernah terdengar atau terlihat lagi, dan diyakini telah dibunuh Floyd.

"Pretty Boy"

Pindah ke Kota Kansas, Floyd bergabung dengan komunitas penjahat yang sedang berkembang di sana.

Seorang pekerja prostitusi kemudian memanggilnya dengan julukan "Pretty Boy", sesuatu hal yang sangat dia benci.

Bersama dengan pasangan yang dia temui di penjara, Floyd memulai petualangannya dalam dunia kriminal. Dia merampok beberapa bank di Missouri dan Ohio.

Meski dikenal ceroboh menggunakan senjata, dia tetap melancarkan aksi perampokannya bersama dengan kaki tangan gangster.

Dalam sebuah perempokan di Ohio, dia ditangkap dan harus menjalani hukuman penjara selama 12-15 tahun penjara.

Namun, dalam perjalanan ke penjara, Floyd menendang jendela dan melompat dari kereta api yang sedang melaju. Dari situlah kemudian dia bertemu dengan Bill "The Killer" Miller di Toledo.

Selama aksi kejahatannya berlangsung, klaim asuran bank di Oklahoma meningkat dua kali lipat.

Miller terbunuh

Menjadi rekan duet dalam melakukan kejahatan di beberapa negara bagian, Miller terbunuh ketika terlihat dalam adu tembak di Bowling Green, Ohio, pada 1931.

Setelah peristiwa pembunuhan itu, dia melarikan diri ke hutan di Oklahoma dan menjadi penjahat paling terkenal di AS.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Abdulaziz Al-Saud, Raja Pertama Arab Saudi

Penduduk yang merasakan imbas menurunnya tingkat ekonomi secara dramatis di era Depresi Besar melindungi Floyd, yang menjulukinya sebagai "Robin Hood dari Cookson Hills."

Lalu mengapa dia mendapat perlindungan dari warga? Floyd populer atas sebuah tudingan telah menghancurkan surat-surat hipotek di berbagai bank yang dirampoknya.

Dengan begitu, dia membebaskan banyak warga yang terbelit utang. Namun, tindakannya itu belum sepenuhnya diverifikasi oleh pihak berwenang.

Tidak semua orang terpikat dengan pesona sang "Pretty Boy". Gubernur Oklahoma bersedia memberikan 6.000 dollar AS bagi siapa pun yang bisa membunuh Floyd.

Pembantaian di Kota Kansas

Salah satu peristiwa yang paling diingat tentang Floyd adalah Pembantai Kota Kansas.

Dia bersama Vernon Miller dan Adam Richette berupaya untuk mencegah kawan mereka, Frank Nash, diangkut ke penjara di Leavenworth, Kansas.

Dalam sebuah skenario terencana, kelompok itu menembakkan senjata ke petugas yang menjaga sang tahanan pada pagi hari, 17 Juni 1933 di Stasiun Kereta Union Railway.

Nash tewas dalam adu tembak itu, bersama dengan seorang kepala polisi dan seorang agen FBI.

Floyd menyanggah telah terlibat dalam peristiwa pembantai tersebut. Meski demikian, baik FBI maupun pers tetap mengincarnya.

Pihak berwenang meningkatan tekanan untuk menangkap buronan paling dicari tersebut.

Tahun-tahun terakhir

Setelah kematian gangster terkenal lainnya, John Dilinger, Floyd memegang gelar sebagai "Musuh Publik No.1" dan 23.000 dollar AS ditawarkan bagi siapa pun yang menangkapnya, baik hidup maupun mati.

Dengan menggunakan nama alias Tuan George Sanders, Floyd dapat mengelabui petugas selama setahun usai pembantaian di Kota Kansas. Dia bersembunyi bersama Richette dan dua perempuan, Rose dan Beulah Baird.

Aksi tipu dayanya berhasil diungkap setelah polisi mendapat laporan tentang individu mencurigakan. Richette ditangkap, sementara Floyd melarikan diri.

Dia kemudian ditemukan di ladang jagung Liverpool Timur dan baku tembak pun terjadi. Dia tertembak dua kali.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Jeff Bezos, Bos Amazon dan Orang Terkaya Dunia

"Saya sudah selesai dengan kalian, kalian menembak saya dua kali," begitulah kata-kata terakhir yang terucap dari mulutnya.

Dua agen FBI memanggil ambulans, namun Floyd tewas 15 menit usia ditembak. Kematiannya tercatat pada 22 Oktober 1934.

Ribuan orang berkumpul untuk menghadiri pemakamannya di Akins Cemetery.

Setelah tiada, spekulasi seputar kematiannya terus menjadi misteri, seperti dia sebenarnya hanya menderita luka tembak.

Namun seorang agen FBI memutuskan untuk menembaknya hingga tewas setelah dia menolak untuk menjawab sejumlah pertanyaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com