BANGKOK, KOMPAS.com - Sebanyak 437 sekolah di Bangkok, Thailand tak beroperasi pada Rabu (30/1/2019) karena polusi asap di kota itu semakin parah.
Para pejabat setempat mengatakan, polusi sudah melampaui batas yang ditetapkan di 39 wilayah berbeda. Sehingga Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang meperingatkan, anak-anak bisa terdampak.
Konsentrasi partikel berbahaya yang dikenaldengan PM2,5 meningkat pada akhir Desember lalu dan terus meningkat di atas ambang batas aman yang ditetapkan WHO yaitu 50 mikrogram per meter kubik.
Baca juga: Polusi Udara di China Bikin Mood Jelek, Ini Buktinya
Setelah sempat membaik di akhir pekan, kualitas udara Bangkok pada Rabu mencapai angka 200 pada Indeks Kualitas Udara.
Artinya udara ibu kota Thailand itu membahayakan kesehatan seluruh masyarakat.
Warga kota semakin kesulitan mengatasi masalah polusi ini hingga angin, yang pada Januari dan Februari embusannya amat pelan, bertiup kembali di kota itu.
Pengendara sepeda motor Thodsaphon Thippawan mengaku kesulitan bernapas dalam beberapa hari terakhir.
"Saya harus mengenakan masker agar bisa bernapas," kata Thippawan sambil memamerkan masker berkatup ang dibelinya dengan harga sekitar Rp 45.000.
Sementara itu, Direktur Greenpeace Thailand, Tara Buakamsri mengatakan, kondiai ini akan bertahan hingga akhir Februari.
"Kondisi akan lebih buruk sebagai hasil fenomena El Nino yang akan datang dalam waktu dekat," ujar Tara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.