WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penutupan sebagian layanan pemerintah federal Amerika Serikat atau shutdown yang berlangsung selama lima pekan begitu berdampak pada perekonomian.
Kantor Anggaran Kongres (CBO) melaporkan, shutdown telah menguras 11 miliar dollar AS atau sekitar Rp 154,7 triliun dari perekonomian AS.
Angka tersebut sekitar dua kali jumlah yang Presiden AS Donald Trump ajukan untuk mendanai tembok perbatasan dengan Meksiko.
Baca juga: Trump Peringatkan Bakal Kembali Ambil Opsi Shutdown
Sebagai informasi, Trump mengajukan anggaran 5,7 miliar atau Rp 80 triliun guna membangun dinding.
Diwartakan CNBC, Senin (28/1/2019), kerugian tersebut akibat hilangnya produksi yang dihasilkan oleh pekerja federal, penundaan belanja pemerintah, dan kurangnya permintaan.
Laporan CBO yang independen itu juga menyatakan, meski sebagian kerugian pada perekonomian akan pulih ketika pekerja federal kembali bekerja, namun 3 miliar dollar AS atau Rp 42,2 triliun hilang secara permanen.
Seperti diketahui, shutdown yang menimpa sekitar seperempat layanan pemerintah AS berlangsung selama hampir 35 hari.
"Di antara mereka yang mengalami dampak negatif terbesar dan paling langsung adalah pekerja federal yang menghadapi penundaan kompensasi," tulis laporan CBO.
Selain pekerja federal, entitas sektor swasta juga kehilangan pendapatan.
Asked if agrees with the CBO's estimate that the shutdown cost the economy between $8 and $11 billion, Larry Kudlow says, "We frequently disagree with CBO, with all due respect. They're doing the best job they can I get that. No -- I won't get into all that." pic.twitter.com/VM5JVogjTn
— Aaron Rupar (@atrupar) 28 Januari 2019
AFP mengabarkan, penutupan sebagian pemerintah federal terpanjang dalam sejarah AS membuat sekitar 800.000 orang harus bekerja tanpa upah atau dicutikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.