Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Peringatkan Bakal Kembali Ambil Opsi "Shutdown"

Kompas.com - 28/01/2019, 10:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Masa penutupan layanan pemerintahan (shutdown) Amerika Serikat (AS) telah berakhir sejak Jumat pekan lalu (25/1/2019).

Namun, Presiden Donald Trump memperingatkan dia bakal kembali mengambil opsi shutdown jika dia tidak mendapatkan dana untuk membangun tembok perbatasan Meksiko.

Pernyataan itu dia sampaikan dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal, sebagaimana dikutip The Hill Minggu (27/1/2019).

Baca juga: Trump Sepakat Akhiri Shutdown untuk 21 Hari

Trump mengomentari pembentukan Komite Alokasi Kongres AS berisi 17 wakil rakyat yang dipimpin politisi Demokrat Nita Lowey.

Komite itu bakal merumuskan usulan bipartisan untuk mencari solusi terkait keamanan perbatasan maupun isu di sektor imigrasi.

Salah satu yang bakal dibahas adalah permintaan dana 5,7 miliar dollar AS, sekitar Rp 80 triliun, untuk membangun tembok di Meksiko.

Presiden 72 tahun itu menyuarakan keraguan komite itu bakal mendapatkan resolusi bipartisan terkait dengan masalah di perbatasan.

"Secara pribadi, saya berpikir kesepakatan itu bakal kurang dari 50-50. Namun kami masih punya politisi handal di sana (Kongres)," papar Trump.

Dia menuturkan bakal sulit menerima jika dana untuk membangun tembok perbatasan bakal kurang dari 5 miliar dollar AS.

"Saya meragukannya. Saya harus melakukan sesuatu dengan benar," tutur Trump. Dia berujar shutdown lain masuk ke dalam pertimbangannya.

Ucapan Trump itu mendapat respon dari Senator Shelley Moore Capito yang merupakan anggota komite yang menyatakan dia menaruh optimisme.

"Jika Anda melihat dari kedua belah pihak, shutdown merupakan pengalaman mengerikan yang menimpa semua orang," tutur politisi Partai Republik itu.

Sebelumnya, Trump mengumumkan telah sepakat untuk menandatangani resolusi yang membuka pemerintahan untuk sementara waktu.

Keputusan tersebut mengakhiri shutdown terlama dalam sejarah AS itu di hari ke-35. Namun resolusi itu hanya berlangsung hingga 15 Februari.

Sejak terjadi pada 22 Desember 2018, shutdown berimbas kepada 800.000 pegawai negeri AS di mana mereka terpaksa dirumahkan atau bekerja tanpa dibayar.

Baca juga: Selama Shutdown, Karyawan Klub Golf Milik Trump Mendadak Dipecat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Hill
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com