Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Kedua Trump dan Kim Jong Un Digelar Akhir Februari

Kompas.com - 19/01/2019, 11:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengumumkan momen pertemuan kedua Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders menyatakan, pertemuan jilid dua itu bakal dilaksanakan pada akhir Februari mendatang.

Dilansir AFP Sabtu (19/1/2019), Sanders menuturkan bahwa lokasi pertemuan bakal diumumkan setelahnya, dengan spekulasi merebak Vietnam kandidat tuan rumah.

Baca juga: Orang Nomor Dua Korut Bawa Surat Lain Kim Jong Un kepada Trump

Sanders melanjutkan, agenda pertemuan tetap terlaksana setelah Pyongyang menunjukkan iktikad baik dengan melepas tiga warga AS pada 2017.

"Namun, AS bakal tetap melanjutkan memberi tekanan dan sanksi kepada Korut hingga kami melihat denuklirisasi yang terverifikasi sepenuhnya," papar Sanders.

Pengumuman pertemuan itu terjadi setelah Jenderal Kim Yong Chol, tangan kanan Kim, berkunjung ke Washingon pada Jumat (18/1/2019).

Trump menghabiskan 1,5 jam dengan Kim Yong Chol yang merupakan negosiator nuklir terkenal, yang juga dilaporkan membawa surat lain dari Kim.

Sky News memberitakan, diyakini AS bakal mencoba untuk mendesak Korut agar menyerahkan seluruh senjata nuklirnya pada pertemuan kedua.

Kim dan Trump pertama kali bertemu di Singapura pada 12 Juni 2018, di mana keduanya menandatangani dokumen berisi kesepakatan Kim melakukan denuklirisasi.

Namun perundingan kedua negara sejak di Singapura menjadi macet setelah AS dan Korut sama-sama memaksakan denuklirisasi menurut mereka.

Kritik mencuat bahwa pertemuan di Singapura tak lebih dari momen berjabat tangan dan berfoto dari kedua pemimpin itu.

Karena itu, mantan Duta Besar AS untuk PBB dan Korut Bill Richardson mengaku skeptis dengan rencana pertemuan kedua tersebut.

Richardson menjelaskan, pertemuan kedua baru bisa terlaksana jika salah satu pihak telah melakukan sesuatu yang bersifat signifikan.

Dia mengkhawatirkan jika ternyata Korut yang berkomitmen melaksanakan denuklirisasi nyatanya belum melakukan apapun.

Baca juga: Bertemu Xi Jinping, Kim Jong Un Cerita Buntunya Perundingan dengan AS

"Saya ingin melihat bukti nyata bahwa mereka (Korut) telah melakukan sesuatu. Saya tidak ingin pertemuan kedua hanya kembali jadi ajang foto-foto," tegasnya.

Abe Denmark, Direktur Program Asia pada Woodrow Wilson International Center for Scholars berkata pertemuan di Singapura telah melemahkan keamanan sekutu AS.

Sesuai pertemuan di Singapura, Trump sempat mendeklarasikan bahwa ancaman nuklir yang pernah ditunjukkan Korut kini berakhir.

Namun dalam rencana strategi pertahanan nasionalnya, Trump malah menyebut negara komunis itu masih melanjutkan diri sebagai ancaman luar biasa.

"Dengan pertemuan kedua yang bakal terjadi, saya berharap kesalahan sama tak berulang: Sedikit pergerakan dari Kim, kelonggaran besar dilakukan Trump," ujar Denmark.

"Mari berharap pertemuan kedua menghasilkan hasil nyata," imbuh Michael Fuchs, peneliti di Center for American Progress.

Baca juga: Trump: Saya Mendapat Surat Menakjubkan dari Kim Jong Un

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com