CANBERRA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia menjanjikan bakal mempertimbangkan permohonan suaka yang diajukan seorang gadis asal Arab Saudi yang melarikan diri dari negaranya karena khawatir akan keselamatannya.
Namun keputusan atas pengajuan suaka dari Rahaf Mohammed Alqunun yang berusia 18 tahun itu harus menunggu hasil penilaian dan evaluasi dari Badan Pengungsi PBB, UNHCR.
"Australia akan mempertimbangkannya dengan hati-hati jika PBB menganggap gadis itu memang dalam situasi yang berisiko," kata seorang pejabat dari Departemen Dalam Negeri Australia, kepada AFP, Selasa (8/1/2019).
Baca juga: Kanada Bantu Tekan Thailand untuk Lindungi Gadis Saudi yang Kabur
Sementara perwakilan UNHCR di Thailand, Guiseppe de Vincentiis mengatakan, pihaknya memerlukan waktu beberapa hari sebelum membuat kesimpulan atas kasus ini.
Namun UNHCR menegaskan, siapa pun dengan klaim suaka tidak boleh dideportasi atau dikirim kembali ke negaranya.
Rahaf mengaku dirinya melarikan diri dari keluargannya yang konservatif dan memperlakukannya dengan keras. Dia pun berupaya mencapai Australia dengan menggunakan visa turis.
Namun saat tiba di bandara Thailand, Minggu (5/1/2019), otoritas setempat menahannya atas permintaan pemerintah Saudi yang ingin agar gadis itu dipulangkan kepada keluarganya.
Paspor milik Rahaf pun disita dan dia tinggal sementara di hotel bandara di Bangkok, di mana dia sempat mengunci diri sebelum bertemu dengan perwakilan UNHCR.
Rahaf kini berada dalam perlindungan UNHCR yang juga akan menilai kasusnya.
Kepala imigrasi Thailand Surachate Hakparn menyampaikan bahwa ayah dan saudara laki-laki Rahaf kini telah berada di Thailand.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.