BRASILIA, KOMPAS.com - Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro kembali mengkonfirmasikan rencana untuk memindahkan kedutaan besar negaranya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi SBT, pada Kamis (3/1/2019) malam, Bolsonaro mengatakan bahwa keputusan telah diambil dan kini tinggal menunggu waktu pelaksanaannya.
"Keputusan telah diambil, saat ini tinggal masalah kapan hal itu akan diimplementasikan," ujar Bolsonaro, seperti dilansir AFP, Sabtu (5/1/2019).
Komentar tersebut, sekaligus mengkonfirmasi pernyataan yang disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamen Netanyahu, yang sebelumnya sempat hadir dalam pelantikan Bolsonaro di Brasil, pada 1 Januari 2019.
Baca juga: Presiden Baru Brasil Ingin Pindah Kedubes untuk Israel ke Yerusalem
Bolsonaro, dalam upayanya menjalin hubungan dekat dengan AS dan Israel, sejak sebelum terpilih telah mengisyaratkan rencananya untuk mengikuti langkah yang diambil Presiden Donald Trump dalam memindahkan kedubesnya untuk Israel ke Yerusalem.
Bolsonaro sempat ragu dengan mengatakan pada November lalu bahwa pemindahan belum diputuskan, yang tampaknya dilandasi kekhawatiran akan mempengaruhi ekspor daging ke pasar Arab yang bernilai hingga 1 miliar dollar AS.
Namun dalam wawancara tersebut, Bolsonaro seolah telah yakin dengan keputusannya memindahkan kedubesnya di Israel, dengan mengatakan, bahwa satu-satunya negara Arab yang keputusan tersebut adalah Iran.
"Sebagian besar dunia Arab bersekutu atau menyejajarkan diri dengan Amerika Serikat. Masalah Palestina telah membebani orang-orang di dunia Arab secara luas," ujarnya.
"Satu-satunya suara yang dengan keras menentang saya adalah Iran," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Iran merupakan musuh Israel dan lebih banyak berseberangan dengan negara Arab yang menjadi sekutu AS, seperti Arab Saudi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.