BRASIL, KOMPAS.com—Kandidat Presiden Brasil yang diunggulkan sejumlah jajak pendapat, Jair Bolsonaro, mengalami insiden penikaman di tengah keramaian, Kamis (6/9/2018) petang waktu setempat atau Jumat (8/9/2018) dini hari WIB.
Seperti terlihat dalam video yang diunggah pemilik akun Twitter @zonegif, Bolsonaro terkena tikaman di perut kanannya. Insiden ini terjadi di tengah kegiatan kampanyenya menjelang pemilu yang dijadwalkan berlangsung bulan depan.
— gif zone (@zonegif) September 6, 2018
Kabar mengenai penikaman ini diunggah pula oleh anak Bolsonaro, Flavio Bolsonaro, lewat akun terverifikasi di Twitter @FlavioBolsonaro.
Jair Bolsonaro sofreu um atentado agora em Juiz de Fora, uma estocada com faca na região do abdômen. Graças a Deus, foi apenas superficial e ele pesa bem. Peço que intensifiquem as orações por nós!
— Flavio Bolsonaro 177 Senador_RJ (@FlavioBolsonaro) September 6, 2018
Terjemahan bebas dari unggahan Flavio tersebut adalah, "Jair Bolsonaro diserang di pinggir kota Juiz de Fora, luka tikam di perut. Syukurlah, hanya luka di permukaan dan dia baik-baik saja. Saya meminta Anda mendoakan kami!"
Juiz de Fora merupakan kota di wilayah Minas Gerais di kawasan selatan Brasil, berjarak sekitar 186 kilometer di utara Rio de Janeiro, berdasarkan perhitungan jarak di aplikasi Google Maps.
Brasil dijadwalkan menggelar Pemilu Presiden pada 7 Oktober 2018. Bolsonaro merupakan kandidat yang saat ini unggul di jajak pendapat, antara lain seperti kumpulan hasil survei yang dilansir BNP Paribas dengan sumber data dari Datafolha, CNT/MDA, dan Ipespe (XP Investments).
Dukungan untuk Bolsonaro diperkirakan hanya kalah dari Lula da Silva, mantan presiden yang sedianya akan berlaga dalam pemilu mendatang. Namun, Lula pada April 2018 dijatuhi hukuman penjara 12 tahun oleh pengadilan dalam perkara korupsi.
Pemilu Brasil mendapat cukup banyak sorotan, baik dari sisi politik maupun ekonomi. Dinamika politik dan ekonomi di negara ini rentan berdampak pada negara-negara di sekitarnya bahkan dunia.
Dari sisi politik, Pemilu Brasil memunculkan kandidat yang sama-sama menjadi sorotan. Lula karena kasus korupsi, misalnya, sementara Bolsonaro juga dianggap bakal mengembalikan Brasil ke rezim militeristik.
Di sektor ekonomi, Brasil pernah digadang-gadang menjadi salah satu negara berkembang yang bakal melejit bersama India, China, Afrika Selatan, dan Rusia, sampai muncul terminologi BRICS.
Namun, korupsi dan dinamika politik justru menyeret negara ini pada gonjang-ganjing ekonomi dan dampaknya dikhawatirkan menjalar ke negara-negara lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.