DOHA, KOMPAS.com - Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir pernah berencana untuk menginvasi Qatar pada 1996. Demikian pengakuan seorang komandan tentara bayaran asal Perancis.
Berbicara kepada Al Jazeera, Paul Barrell mengatakan, dia sendiri yang memimpin rencana invasi seteah sebuah upaya kudeta gagal menggulingkan keluarga kerajaan Qatar.
Barrell menambakan, UEA memberikan dukungan besar bagi dirinya untuk menggelar operasi tersebut.
UEA bahkan menampung Barrell dan teman-temannya di hotel InterContinental di Abu Dhabi tempat senjata yang akan digunakan disimpan.
Baca juga: Emir Qatar Ogah Hadiri KTT Teluk di Arab Saudi
Barrell menambahkan, dia dan teman-temannya bahkan mendapatkan paspor resmi UEA untuk memfasilitasi operasi tersebut.
"Sebanyak 40 personel militer terlatih sudah bersama saya untuk mempersiapkan serangan," kenang Barrell.
Barrell menatakan, senjata yang akan digunakan dikirim dari Mesir dan tim militer yang akan melaksanakan operasi termasuk para perwira Qatar di pengasingan.
Sementara, Arab Saudi mempersiapkan para pejuang suku dan Bahrain akan digunakan sebagai penghubung bagi Barrell dan tim komunikasi yang mengawasi operasi di Doha.
Barrell mengungkapkan, pada awal 1996, dia sudah menggelar operasi tertutup untuk mengambil foto target serangan.
Di antara sasaran serangan adalah kediaman Sheikh Hamad, stasiun televisi pemerintah, dan fasilitas keamanan negara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.