NEW YORK, KOMPAS.com - Lebih banyak senjata yang diduga sebagai buatan Iran ditemukan di Yaman yang dilanda konflik. Hal tersebut berdasarkan laporan PBB yang dibahas oleh Dewan Keamanan, pada Rabu (12/12/2018).
Negara-negara Teluk, bersama AS, telah lama menuduh Iran memberikan dukungan kepada kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Hal itu pulalah yang kemudian menjadi alasan pembenaran bagi koalisi Arab yang didukung AS dalam melakukan operasi militer di Yaman, sejak 2015.
Iran menyatakan mendukung gerakan pemberontakan di Yaman secara politis, namun membantah telah memasok mereka dengan senjata.
Baca juga: Koalisi Arab: Kelompok Houthi Sudah Tembakkan 200 Rudal ke Saudi
Laporan yang disampaikan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutteres menyebut stafnya telah memeriksa dua unit peluncur rudal anti-tank yang diperoleh dari koalisi pimpinan Saudi di Yaman.
"Sekretariat menemukan bahwa (peluncur rudal) itu memiliki karakteristik pabrikan Iran," tulis laporan PBB tersebut dikutip AFP.
"Pihak sekretariat juga telah memeriksa rudal darat-ke-udara yang sebagian telah dibongkar dan disita oleh koalisi Saudi dan menemukan bahwa ciri-cirinya tampak konsisten dengan rudal buatan Iran," lanjut laporan tersebut.
Ditegaskan bahwa penyelidikan tentang asal persenjataan yang ditemukan di Yaman masih terus dilakukan.
Laporan yang disampaikan Guterres sebagian besar membahas kewajiban Iran di bawah Kesepakatan Nuklir 2015 yang ditandatangani bersama oleh enam negara, termasuk AS, meski kemudian memutuskan untuk mundur pada Mei lalu.
Laporan oleh Sekjen PBB itu menyimpulkan bahwa Iran harus melanjutkan mematuhi kesepakatan nuklir, yang membawa negara itu mendapat keringanan sanksi sebagai ganti pembatasan program nuklirnya.
Di masa lalu, laporan PBB menyampaikan bahwa pemberontak Houthi di Yaman telah menembakkan rudal buatan Iran ke Arab Saudi, yang mana hal itu dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB.
Namun PBB mengatakan juga tidak dapat sepenuhnya memastikan bahwa senjata-senjata tersebut benar dipasok oleh Iran.
Baca juga: Houthi Siap Lakukan Gencatan Senjata dengan Koalisi Saudi asal...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.