SANA'A, KOMPAS.com - Kelompok pemberontak Yaman Houthi menyatakan mereka siap untuk melakukan gencatan senjata dengan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Diwartakan Al Jazeera Senin (19/11/2018), pernyataan itu disampaikan setelah koalisi Saudi menghentikan serangan ke Hodeidah.
Baca juga: Koalisi Arab: Kelompok Houthi Sudah Tembakkan 200 Rudal ke Saudi
Pemimpin Komite Revolusi Tertinggi Houthi, Mohammed Ali al-Houthi berujar, pihaknya bertemu Utusan Khusus PBB Martin Griffiths.
"Setelah pertemuan itu, kami berinisiatif menghentikan serangan drone dan rudal ke negara yang mengagresi kami," kata Houthi.
Serangan rudal dan drone adalah balasan setelah koalisi Saudi yang disokong negara Barat melakukan serangan udara ke berbagai tempat di Yaman.
Gencatan senjata tersebut, imbuh Houthi, bakal mereka laksanakan jika koalisi Saudi juga menginginkan perdamaian.
"Keputusan ini merupakan bentuk dukungan kepada Utusan PBB yang iktikad baik dan mendukung upaya perdamaian," jelas Houthi.
Saudi dan anggota koalisinya, Uni Emirat Arab (UEA) juga menegaskan bahwa mereka merupakan pendukung usaha perdamaian yang digagas PBB.
Kepada Dewan Keamanan PBB, Griffiths menuturkan dia berusaha untuk menggelar dialog antara Houthi dan Saudi di Swedia sebelum akhir 2018.
Dia berkata, pihak Houthi telah memberikan jaminan mereka bakal menghadiri pembicaraan damai yang bakal digelar secepatnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.