Salin Artikel

PBB Sebut Temukan Lebih Banyak Senjata Buatan Iran di Yaman

Negara-negara Teluk, bersama AS, telah lama menuduh Iran memberikan dukungan kepada kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

Hal itu pulalah yang kemudian menjadi alasan pembenaran bagi koalisi Arab yang didukung AS dalam melakukan operasi militer di Yaman, sejak 2015.

Iran menyatakan mendukung gerakan pemberontakan di Yaman secara politis, namun membantah telah memasok mereka dengan senjata.

Laporan yang disampaikan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutteres menyebut stafnya telah memeriksa dua unit peluncur rudal anti-tank yang diperoleh dari koalisi pimpinan Saudi di Yaman.

"Sekretariat menemukan bahwa (peluncur rudal) itu memiliki karakteristik pabrikan Iran," tulis laporan PBB tersebut dikutip AFP.

"Pihak sekretariat juga telah memeriksa rudal darat-ke-udara yang sebagian telah dibongkar dan disita oleh koalisi Saudi dan menemukan bahwa ciri-cirinya tampak konsisten dengan rudal buatan Iran," lanjut laporan tersebut.

Ditegaskan bahwa penyelidikan tentang asal persenjataan yang ditemukan di Yaman masih terus dilakukan.

Laporan yang disampaikan Guterres sebagian besar membahas kewajiban Iran di bawah Kesepakatan Nuklir 2015 yang ditandatangani bersama oleh enam negara, termasuk AS, meski kemudian memutuskan untuk mundur pada Mei lalu.

Laporan oleh Sekjen PBB itu menyimpulkan bahwa Iran harus melanjutkan mematuhi kesepakatan nuklir, yang membawa negara itu mendapat keringanan sanksi sebagai ganti pembatasan program nuklirnya.

Di masa lalu, laporan PBB menyampaikan bahwa pemberontak Houthi di Yaman telah menembakkan rudal buatan Iran ke Arab Saudi, yang mana hal itu dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB.

Namun PBB mengatakan juga tidak dapat sepenuhnya memastikan bahwa senjata-senjata tersebut benar dipasok oleh Iran.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/12/19124571/pbb-sebut-temukan-lebih-banyak-senjata-buatan-iran-di-yaman

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke