Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2018, 21:27 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara melalui media milik pemerintah mengkritik Amerika Serikat dan sanksi yang dijatuhkannya sebagai tindakan tidak manusiawi.

Dilansir dari United Press International, saluran televisi milik pemerintah Korea Utara, Uriminzokkiri, merilis sebuah artikel pada Jumat (23/11/2018).

Dalam tulisan tersebut, Pyongyang menyalahkan pemerintah AS yang memberlakukan pelarangan perdagangan sejumlah barang kebutuhan, termasuk untuk anak-anak, seperti alat tulis dan mainan.

"AS telah dengan keras mennjatuhkan sanksi terhadap kami dan memblokir aktivitas perdagangan reguler serta pertukaran bisnis kami," tulis artikel tersebut.

Baca juga: PBB Pertimbangkan Lagi Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Korea Utara

Artikel tersebut ditulis untuk memperingati 29 tahun berlakunya Konvensi PBB tentang Hak Anak, serta memuji sistem pendidikan di Korea Utara yang menawarkan pendidikan gratis dan wajib belajar selama 12 tahun.

"Menawarkan pendidikan gratis bagi anak-anak selama 12 tahun tanpa syarat apa pun tentu merupakan hal yang luar biasa, meski selama bertahun-tahun sanksi telah dijatuhkan kepada kami oleh AS dan para pengikutnya," lanjut tulisan tersebut.

Dirilisnya artikel itu sebagai bagian dari protes yang dilakukan Korea Utara terhadap sanksi internasional yang telah melarang perdagangan barang-barang dan material ke negaranya, terutama yang berhubungan dengan program pengembangan senjata.

Korea Utara telah berkali-kali mendesak agar sanksi yang dijatuhkan kepadanya dicabut. Pyongyang beralasan mereka telah membuat kemajuan dalam perundingan denuklirisasi dengan AS.

Oktober lalu, Korea Utara juga telah menyerukan tuntutan kepada komunitas internasional untuk mencabut sanksi terhadap negaranya.

Disampaikan Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim Sung, dalam komite Majelis Umum PBB, adanya sanksi yang menekan negaranya telah membatasi aktivtas warga dan melanggar hak mereka untuk pembangunan.

Baca juga: Di DK PBB, Rusia dan China Minta Sanksi untuk Korea Utara Dilonggarkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber UPI
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com