ISTANBUL, KOMPAS.com - Kasus kematian jurnalis asal Arab Saudi Jamal Khashoggi di gedung konsulat di Istanbul, hingga kini masih diselidiki oleh pihak berwenang Turki.
Otoritas Turki bahkan harus memberikan jaminan perlindungan kepada tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, yang dijaga oleh polisi selama 24 jam.
Seperti dilaporkan kantor berita Turki Anadolu Agency, Minggu (21/10/2018), Kantor Gubernur Istanbul telah memerintahkan perlindungan bagi Cengiz.
Demikian pernyataan dari sumber keamanan yang berbicara secara anonim kepada media.
Baca juga: Menlu Saudi: Pembunuhan Jamal Khashoggi adalah Operasi Kejahatan
Departemen Kepolisian Turki mendapat tugas khusus untuk melindungi Chengiz, yang saat ini merupakan mahasiswi studi strata-3 di Istanbul.
Melansir Straits Times, otoritas Turki tidak segera memberikan komentar terkait alasan pasti untuk memberikan jaminan keamanan kepada tunangan Khashoggi.
Sebelumnya, hari di mana Khashoggi lenyap pada 2 Oktober lalu, Cengiz menunggu tunangannya itu di luar gedung konsulat selama berjam-jam.
Ketika jurnalis tersebut tak kunjung keluar dari konsulat, dia langsung menghubungi pihak berwenang, seperti apa yang diminta oleh Khashoggi sebelumnya.
Setelah Saudi mengonfirmasi kematian Khashoggi karena pertikaian dengan orang-orang yang ditemuinya di dalam gedung, Chengiz mengeluarkan pernyataan melalui Twitter.
"Mereka telah menghilangkan jasadmu dari dunia ini, tapi senyumanmu akan tetap berada di dunia saya selamanya," kicaunya.
??? ????? ???? ?? ??? ??????
???? ????? ????? ??????? ?? ????? ??? ????????? ???? ?? ????? #????_?????? #????_??????#??????_????_??????#???_???_??????_?????? pic.twitter.com/N9Q9upp2zn
— Hatice Cengiz / ????? (@mercan_resifi) 20 Oktober 2018
Dalam perkembangan terbaru, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menyebut kematian sang jurnalis di gedung konsulat merupakan operasi kejahatan.
Baca juga: Trump Tuduh Saudi Berbohong soal Kematian Jamal Khashoggi
Dia menyangkal Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman atau pun dinas intelijen Saudi memiliki informasi sebelumnya tentang operasi tersebut.
"Ini merupakan operasi yang merupakan operasi kejahatan," katanya, seperti dikutip dari NBC News.
"Jelas ada kesalahan besar yang dibuat, dan apa yang menambah kesalahan itu adalah upaya untuk menutup-nutupinya," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.