Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulisan Terakhir Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi yang Hilang di Turki

Kompas.com - 18/10/2018, 18:49 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

"Narasi yang dikelola negara mendominasi pikiran publik. Meski banyak yang tidak percaya, sebagian besar orang menjadi korban narasi palsu tersebut," tulisnya.

Baca juga: Jurnalis Arab Saudi yang Hilang Dilenyapkan Pakai Cairan Asam

Kekangan pemerintah di era internet

Khashoggi menilai media terus dibungkam oleh pemerintah sejak era cetak hingga digital seperti sekarang.

Kebebasan yang sebelumnya dianggap sudah di depan mata berkat kehadiran internet, tetapi dalam sekejap pupus. Pemerintah melakukan pemblokiran internet secara masif.

"Mereka juga menangkap reporter dan menekan pengiklan untuk menghancurkan pendapatan media tertentu," tulis Khashoggi.

Arab Spring

Jamal Khashoggi mengaku memiliki harapan saat terjadi Arab Spring pada akhir 2010. Menurut dia, ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk terciptanya kebebasan berekspresi di negara Arab.

Harapan itu tampak nyata. Pemerintah Qatar misalnya, yang mendukung adanya peliputan internasional. Namun, ini bertolak belakang dengan negara tetangganya yang terus melanggengkan tatanan Arab lama.

Khashoggi bersyukur banyak karyanya yang diterbitkan The Wahington Post. Apalagi, tulisannya juga ditampilkan dalam bahasa Arab.

Dengan begitu, masyarakat Arab dapat memahami dan mendiskusikan berbagai aspek dan peristiwa demokrasi di Amerika Serikat dan dunia barat pada umumnya, dalam bahasa mereka sendiri.

Informasi-informasi tersebut diharapkan Khashoggi dapat digunakan sebagai komparasi dengan apa yang terjadi di Arab Saudi, negaranya sendiri.

Negara-negara Arab dinilai membutuhkan media internasional, sehingga masyarakatnya dapat mengetahui peristiwa global yang terjadi di dunia.

"Lebih penting lagi, kita butuh untuk menghadirkan platform untuk suara Arab. Kita menderita kemiskinan, mismanajemen, dan pendidikan yang buruk," tulis Khashoggi.

"Dengan adanya forum internasional yang independen, menjauhkan diri dari pengaruh pemerintahan nasionalis yang menyebarkan propaganda kebencian, setiap orang di dunia Arab semestinya bisa mengungkapkan masalah mendasar yang dihadapi lingkungannya," demikian penutup tulisannya.  

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com