Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2018, 10:55 WIB

COLUMBIA, KOMPAS.com - Seorang pria di Carolina Selatan, Amerika Serikat, tewas diduga diracuni oleh istrinya dengan menggunakan obat tetes mata yang diberikan pada minumannya.

Diwartakan USA Today, Selasa (4/9/2018), Lana Sue Clayton ditangkap atas tudingan melakukan pembunuhan terhadap suaminya, Stephen, yang telah bersamanya selama 8 tahun.

Perbuatannya terungkap setelah autopsi terhadap jasad Stephen menunjukkan adanya kadar tetrahirozolin yang beracun. Zat itu merupakan bahan dalam obat tetes mata yang dijual secara bebas.

Baca juga: Perhatikan Ini Sebelum Memakai Tetes Mata

Perempuan berusia 52 tahun itu mengaku kepada polisi tentang perbuatannya memasukkan obat tetes mata ke minuman suaminya pada 19-21 Juli lalu.

Melansir BBC, Stephen dinyatakan meninggal setelah disebut jatuh dari tangga di serambi rumahnya pada 21 Juli lalu.

Jenazahnya dimakamkan di halaman belakang kediamannya pada awal Agustus lalu. Namun saat itu, para penyelidik belum menemukan penyebab kematiannya.

Sebagai informasi, keracunan tetrahirozolin dapat menyebabkan koma, berhenti bernapas, penglihatan kabur, dan kejang.

Anak-anak yang menelan sekitar 1-2 milimeter zat tersebut bisa mengalami efek samping serius. Kandungan itu dimasukkan pada obat tetes mata dan hidung untuk mengurangi kemerahan.

Baca juga: Seorang Pria Berupaya Meledakkan Bom di Luar Kedubes AS di Mesir

"Semua keluarga dan teman kami tahu bagaimana dia sangat mencintai istrinya, Lana," kata perwakilan keluarga Stephen.

Menurut surat kabar Herald, Clayton tidak memiliki catatan kriminal dan belum pernah ditangkap sebelumnya.

Jaksa setempat menyatakan, pihaknya sekarang meninjau insiden 2016. Clayton diketahui pernah menembak kepala suaminya dengan panah saat dia tidur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber BBC,USA Today
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com