Meskipun begitu, junta militer yang dikepalai oleh Prayut Chan-o-cha, sedang merayu pemilih di Isaarn untuk menghadapi Pemilihan Umum nanti – yang paling lambat diadakan pada Februari 2019 (jika memang akan diadakan).
Meski para elit di Bangkok mengkritisi kebijakan sosial Shinawatra, sekarang di bawah pemerintahan Prayut sebanyak 11,7 juta penduduk – banyak yang tinggal di Isaarn – telah mendapatkan kartu sosial yang memberikan mereka bantuan tunai sebesar THB200 – THB300 per bulan.
Namun, mendengarkan lagi musik Bank di Khon Kaen, seolah mengembalikan kita ke masa lampau.
Ditemani Khaen miliknya dan sebuah keyboard, Bank mulai bergoyang mengikuti irama dan tangannya yang meliuk-liuk mengikuti melodi.
Sadar akan ketidaksukaan Bangkok terhadap semua hal berbau Lao dan Isaarn, lagu-lagu Bank terdengar semakin tajam dan politis, tanpa mengorbankan keanggunannya.
“Negara ini bahkan berusaha mengasimilasikan Molam ke 'tingkat yang lebih tinggi', agar lebih cocok untuk para aristokrat dan elit,” ujar Bank.
Bank pun saat ini sedang melakukan segala hal untuk melawan apa yang ia anggap sebagai upaya untuk mengendalikan sebuah budaya dan warisan yang kaya.
“Saya berusaha membantu Molam berevolusi dengan menggabungkan yang lama dan baru, supaya Molam dapat bertahan menjadi sesuatu yang dinikmati oleh semua – bukan cuma elit. Molam ini untuk semua dan saya akan selalu memainkan Molam untuk rakyat,” tuturnya.*
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.