Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2018, 14:40 WIB
|

CARACAS, KOMPAS.com - Semua orang membenci makanan rumah sakit, tetapi di Venezuela makanan yang disediakan bagi para pasien rumah sakit sangat buruk.

Santapan itu tak lebih dari makanan bertepung yang dimasak asal-asalan dan bayi yang baru lahir diberi infus karena minimnya makanan formula bagi bayi.

Salah satu pasien Carla Lopez (40). Dia sudah dirawat selama tiga bulan akibat luka di kaki yang disebabkan diabetes.

Seharusnya, Carla tidak diberi santapan berupa pasta atau nasi, tetapi itulah yang disediakan rumah sakit.

Baca juga: Uang Pensiun Warga Venezuela Tak Cukup Membeli 15 Butir Telur

"Saya makan apa saja yang diberikan rumah sakit," kata Carla sambil berbaring di ranjang RS Universitas di Caracas.

Bahkan, makanan yang disajikan dan disantap Carla sungguh tak berasa, karena rumah sakit kehabisan garam.

Akibat makanan asal-asalan yang disediakan rumah sakit, kadar gula Carla justru semakin meningkat.

Namun, jika pun Carla diizinkan pulang dari rumah sakit, dia tak akan mampu membeli makanan selain nasi atau pasta.

Sebab, satu kilogram daging ayam di Venezuela saat ini harganya setara dengan 1,5 kali gaji bulanan perempuan itu.

Di masa lalu, saat krisis ekonomi belum menghantam negeri kaya minyak itu, rumah sakit menyediakan makanan sesuai dengan kondisi medis pasen.

Kini karena semua pasien membayar biaya rumah sakit dengan nilai yang sama maka jatah para pasien hanya 40 gram nasi dan 25 gram kacang-kacangan sekali makan.

"Jumlah makanan itu sebenarnya amat kurang bahkan bagi anak-anak sekalipun," ujar ahli gizi, Gladys Abreu.

Baca juga: Di Venezuela, Pesangon Selama 5 Tahun Bekerja Hanya Cukup Beli Kopi

Seorang staf rumah sakit yang tak mau disebutkan namanya memiliki keluhan lain. Dia mengeluhkan tumpukan sampah di rumah sakit berusia 60 tahun itu.

Sampah menggunung itu disebabkan tempat pembuangan sampah paling dekat dengan rumah sakit sudah dipenuhi beraneka ragam barang dan belum dibersihkan petugas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com