Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Venezuela, Rumah-rumah Sakit Kehabisan Makanan untuk Pasien

Kompas.com - 08/08/2018, 14:40 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

Pada April lalu Dewan Nasional yang dikuasai oposisi bekerja sama dengan sebuah LSM bernama Dokter untuk Kesehatan merilis hasil sebuah survei.

Hasil survei itu mengungkapkan 96 persen rumah sakit di Venezuela gagal memenuhi kebutuhan makanan pasien bahkan beberapa rumah sakit tak menyediakan makanan sama sekali.

Survei itu meliputi 104 rumah sakit pemerintah dan 33 rumah sakit swasta di seluruh Venezuela.

Di klinik bersalin Concepcion Palacios di ibu kota Caracas, para dokter berhenti memberikan formula untuk bayi yang baru lahir karena kekurangan anggaran.

Baca juga: Dalam Setahun, Inflasi Venezuela Tembus 8.900 Persen

Sehingga, para orangtua harus membeli makanan bayi sendiri. Sayangnya, banyak orangtua yang tak mampu membeli makanan bayi salah satunya Yereercis Olivar.

Celakanya, Yereercis juga tak bisa menyusui bayinya karena dia dirawat secara terpisah agar bayinya tak tertular cacar air yang dideritanya saat mengandung.

Perempuan itu amat kebingungan sehingga berusaha memerah air susunya. Butuh tiga hari hingga Yereercis menghasilkan susu yang cukup bagi bayinya.

Selama tiga hari menunggu ASI dari ibunya, bayi Yereercis terpaksa hidup dari "serum", cairan infus untuk mencegah dehidrasi bagi orang dewasa.

Cairan itu kemudian dimasukkan ke dalam botol dan diberikan kepada bayi yang baru lahir.

Makanan bayi, seperti halnya kebutuhan pokok lain di Venezuela, hanya bisa diperoleh di pasar gelap dan harganya bisa mencapai 50 juta bolivar atau setara 15 dolar AS.

Harga makanan bayi itu setara dengan sembilan kali gaji sebulan rata-rata warga Venezuela.

Survei yang sama menyebutkan, 66 persen rumah sakit dan klinik bersalin di Venezuela tidak memiliki makanan bagi bayi yang baru lahir.

Baca juga: Hiperinflasi, Harga Sepotong Daging di Venezuela Mencapai Jutaan Bolivar

Krisis yang dihadapi rumah-rumah sakit ini bukannya tidak sampai ke telinga Presiden Nicolas Maduro. Menurut dia krisis ini disebabkan sanksi AS yang dijatuhkan kepada negeri itu.

Maduro mengatakan, sanksi itu membuat Venezuela kesulitan mendapatkan peralatan medis dan obat-obatan yang kian hari kian menipis.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com