Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Venezuela Bersumpah Setia dan Mendukung Presiden

Kompas.com - 06/08/2018, 08:18 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Angkatan bersenjata Venezuela menegaskan kesetiaan tanpa syarat kepada Presiden Nicolas Maduro, menyusul adanya upaya pembunuhan terhadap sang panglima tertinggi.

Serangan menggunakan drone atau pesawat nirawak, yang bermuatan bahan peledak itu terjadi di tengah pidato presiden dalam rangka memperingati HUT Tentara Venezuela ke-81 di sebuah lapangan terbuka, Sabtu (4/8/2018).

Presiden Maduro berhasil lolos dari serangan itu, namun tujuh tentara dilaporkan mengalami luka-luka akibat ledakan.

Menyusul serangan tersebut, Menteri Pertahanan Venezuela, Padrino Lopez, menyerukan kesetiaan angkatan bersenjata negara yang tanpa syarat dan tanpa batas kepada presiden sebagai panglima tertinggi.

Baca juga: Presiden Venezuela Selamat dari Serangan Drone

"Serangan pada Sabtu lalu adalah sebuah upaya pembunuhan yang hina," kata Lopez dilansir AFP.

"Sebuah agresi melawan militer dan upaya memancing perubahan rezim melalui cara-cara yang tidak konstitusional," lanjutnya.

Ditambahkan Lopez, angkatan bersenjata Venezuela menentang tindakan barbar yang dilakukan dalam upaya keputusasaan untuk mengacaukan pemerintah.

Usai serangan yang nyaris merenggut nyawanya itu, Presiden Maduro, yang kini berada di tempat aman di Istana Kepresidenan, menegaskan bakal menegakkan hukuman maksimal kepada para pelaku yang telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap dirinya.

"Saya akan menegakkan hukuman maksimal kepada orang-orang yang telah mencoba membunuh saya," kata Maduro, Minggu (5/8/2018).

"Tidak ada pengampunan bagi mereka," tambahnya.

Di mata para pengkritiknya, Presiden Maduro terlihat sebagai sosok otoriter dan menindas yang kerap mengandalkan kekuatan militernya untuk mempertahankan kekuasaannya di hadapan krisi ekonomi dan gejolak politik yang melumpuhkan.

Sebelumnya diberitakan, kelompok pemberontak yang menamakan diri sebagai National Movement of Soldiers in Shirts mengklaim bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan terhadap presiden.

Baca juga: Kelompok Pemberontak Misterius Akui Berupaya Bunuh Presiden Venezuela

Sementara Presiden Maduro menuduh adanya peran Kolombia dan "pemodal" tak dikenal asal Amerika Serikat dalam serangan tersebut.

Upaya kudeta untuk menggulingkan pemerintahan Maduro juga sempat terjadi pada Februari 2015.

Rencana kudeta dapat digagalkan dan delapan orang yang dituduh terlibat telah dijatuhi hukuman penjara pada Juni lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com