Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venezuela Tangkap 6 Orang Terduga Calon Pembunuh Presiden Maduro

Kompas.com - 06/08/2018, 12:17 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Aparat keamanan Venezuela menangkap enam orang yang disebut sebagai "teroris dan pembunuh bayaran" pasca-usaha pembunuhan Presiden Nicolas Maduro dengan menggunakan drone pada Minggu (5/8/2018).

Penangkapan keenam orang itu diumumkan Menteri Dalam Negeri dan Kehakiman Nestor Reverol lewat pidato di televisi sambil menambahkan masih banyak lagi yang akan ditangkap.

"Tiga tentara dalam kondisi kritis dan empat lainnya terluka dalam serangan yang melibatkan dua drone yang dikendalikan dari jauh itu," kata Reverol.

Baca juga: Militer Venezuela Bersumpah Setia dan Mendukung Presiden

Reverol menggambarkan upaya tersebut sebagai sebuah tindakan terorisme dan menegaskan dalang rencana pembunuhan itu di dalam atau di luar negeri sudah diketahui.

Sementara itu, Presiden Nicolas Maduro menegaskan bakal menjatuhkan hukuman berat bagi orang-orang yang berusaha membunuhnya.

Maduro menuding Presiden Kolombia Juan Manuel Santos dan kelompok ultra kanan, istilah bagi oposisi Venezuela, hingga kelompok pemberontak misterius sebagai dalang percobaan pembunuhan itu.

"Tak ada ampun bagi mereka," kata Maduro dalam pernyataan resminya.

Nicmer Evans, mantan pendukung pemerintah yang kini memimpin partai oposisi Frente Amplio, khawatir insiden ini akan memicu langkah represif dan persekusi dari pemerintah.

Kekhawatiran Evans itu beralasan sebab Menteri Pertahanan Vladimir Padrino Lopez menyuarakan kesetiaan tak terbatas militer kepada Maduro sebagai panglima tertinggi.

Serangan yang terjadi pada Sabtu (4/8/2018) itu melibatkan dua buah drone yang masing-masing membawa satu kilogram bahan peledak C4.

Bahan peledak C4 itu, menurut Menteri Kehakiman Reverol bisa mengakibatkan kerusakan efektif dalam radius 50 meter.

Baca juga: Kelompok Pemberontak Misterius Akui Berupaya Bunuh Presiden Venezuela

Reverol mengatakan, drone itu terbang di atas tribun tempat Maduro berpidato tetapi menjadi terganggu dengan alat pengacak sinyal.

Akhirnya drone itu meledak di luar perimeter yang direncanakan pelaku percobaan pembunuhan. Masih menurut Reverol.

"Drone kedua kehilangan kendali dan menabrak gedung di sekitar lokasi," tambah Reverol.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com