PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) yakin pertemuan Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa kembali terjadi.
Keyakinan itu diungkapkan seorang pejabat AS anonim yang terlibat dalam pemulihan hubungan AS-Korut, seperti dilansir CNN Senin (6/8/2018).
Pejabat anonim itu mengatakannya setelah Duta Besar AS untuk Filipina, Sung Kim, menyerahkan sebuah surat kepada Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong Ho.
Baca juga: Lampaui Target Produksi, Kim Jong Un Puji Pengelola Peternakan Lele
Surat tersebut diyakini merupakan balasan Trump kepada Kim, dan diberikan saat Forum Regional ASEAN di Singapura pekan lalu.
"Meski tanggal dan tempatnya belum diketahui, saya rasa pertemuan jilid dua itu bakal terjadi di akhir tahun ini," kata pejabat tersebut.
Kabar itu muncul di tengah keraguan pertemuan Trump dan Kim yang terjadi pada 12 Juni bisa memberikan hasil denuklirisasi Semenanjung Korea.
Apalagi dalam Forum ASEAN, Ri mengeluhkan ketidaksabaran Negeri "Paman Sam" dalam proses pelucutan program nuklir.
Dia merujuk kepada komentar Menlu AS, Mike Pompeo, yang meminta komunitas internasional mempertahankan sanksi PBB kepada Korut.
Pejabat itu berujar, ucapan Ri bisa menjadi taktik untuk menekan Trump jelang Pemilu Legislatif yang kemungkinan digelar November 2018 ini.
"Saya menduga Pyongyang berusaha menekan Trump agar kembali bertemu Kim, dan menegosiasikan poin denuklirisasi yang menguntungkan mereka," kata pejabat itu.
Korea Selatan (Korsel) melalui juru bicara kepresidenan Kim Eui-kyeom meminta Korut untuk mempercepat denuklirisasi.
Namun di sisi lain, Seoul juga menghendaki Washington menunjukkan usaha yang bisa disepakati kedua belah pihak.
Baca juga: Dubes AS Bawa Surat Balasan Trump kepada Kim Jong Un
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.