Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampaui Target Produksi, Kim Jong Un Puji Pengelola Peternakan Lele

Kompas.com - 06/08/2018, 17:11 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Daily Mail

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan mengunjungi sebuah peternakan ikan lele di saat dia menyerukan agar Amerika Serikat segera mencabut sanksi ekonomi.

Kim Jong Un yang mengenakan setelan berwarna putih dan topi itu, meninjau sebuah kolam ikan lele dan pabrik makanan di Peternakan Lele Samchon di provinsi Hwanghae Selatan.

Dalam kunjungannya itu Kim mendapatkan penjelasan tentang detil pengembangan ikan lele hingga memproduksinya menjadi makanan.

Kim Jong Un dikabarkan amat puas dengan kinerja peternakan lele itu yang dikabarkan melampaui target produksi sebanyak 3.000 ton ikan lele setahun seperti yang ditetapkan partai.

Baca juga: Dubes AS Bawa Surat Balasan Trump kepada Kim Jong Un

Sebelumnya, peternakan itu hanya menghasilkan 300 ton lele setahun tetapi tahun lalu mampu menghasilkan 3.001 ton lele setelah adanya penambahan fasilitas baru.

Sederet foto kunjungan Kim Jong Un itu dipublikasikan di media milik pemerintah sekaligus untuk menyerukan agar AS segera mencabut sanksi ekonominya.

Media Korea Utara mengatakan, negeri itu sudah menunjukkan itikad baik dengan menghentikan uji senjata nuklir dan menyerahkan sisa jenazah tentara AS yang tewas dalam Perang Korea.

Pernyataan media Korea Utara ini muncul hanya beberapa hari setelah laporan rahasia PBB menyebut negeri itu belum menghentikan program nuklir dan misil balistiknya.

Selain itu, Korea Utara juga melanggar sanksi PBB dengan terus melakukan perdagangan minyak, batubara, dan komoditas lainnya secara ilegal.

Pada Juni lalu, dalam KTT di Singapura, Korea Utara dan AS sepakat untuk bekerja sama mengakhiri program senjata Pyongyang.

Meski sudah sepakat, dalam kenyataannya kedua negara kesulitan untuk mencapai kata akhir dalam mencapai tujuan tersebut.

Media Korea Utara menuding Washington berbuat tak sama dengan rencana semula untuk memperbaiki hubungan meski Pyongyang sudah menunjukkan itikad baik.

"Muncul argumen dari kemenlu AS bahwa mereka tidak akan mengendurkan sanksi hingga denuklirisasi selesai dan menjatuhkan kembali sanksi sebagai cara meningkatkan kekuatan negosiasi," demikian harian Rodong Shinmun.

Baca juga: Ambil Kerangka Tentara Korban Perang, AS Kirim Pesawat ke Korea Utara

"Bagaimana mungkin sanksi, yang merupakan bagian dari kebijakan jahat pemerintah AS, bisa memperbaiki hubungan kedua negara?" tambah Rodong Shinmun.

Editorial ini, yang dimuat bersama foto kunjungan Kim Jong Un ke peternakan lele, menunjukkan rasa frustrasi Pyongyang karena lambannya negosiasi masalah nuklir.

Situs propaganda Korea Utara, Uriminzokkiri, Senin (6/8/2018), mendesak AS agar mencabut sanksi dan mulai membangun rasa saling percaya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com