"Ini merupakan sinyal bahwa Trump telah meremehkan aliansi tradisional sekaligus menjelekkan posisi AS di dunia," tutur Pomeranz.
Selama ini, Trump secara tersirat menyatakan bahwa dia tidak percaya nilai-nilai kebijakan luar negeri yang dianut AS sejak Perang Dunia II.
"Menunjukkannya secara terang-terangan bakal mempermalukan AS di mata dunia. Sangat menarik untuk dilihat, namun juga tragis," lanjutnya.
Adapun Carpenter menuturkan, kehendak Trump untuk menjalin hubungan baik dengan Rusia bisa memecah Uni Eropa maupun Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Bukan rahasia lagi, ada beberapa negara anggota UE maupun NATO yang tidak setuju dengan sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada 2014.
"Negara lain bisa beramai-ramai mengikuti cara Trump. Aliansi dan komunitas trans-Atlantik dipertaruhkan," ujar Carpenter.
Baca juga: Bertemu Trump di Helsinki, Putin Bawa Mobil Kepresidenan Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.