WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald trump yakin jika pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan menghormati kesepakatan yang ditandatangani bersama di Singapura pada Juni lalu, mengenai denuklirisasi penuh.
Berkicau di Twitter pada Senin (9/7/2018), Trump menyinggung jabat tangan bersejarah antara dirinya dengan Kim Jong Un.
Dia bahkan menuding China bertanggung jawab atas keraguan Korea Utara untuk mewujudkan kesepakatan tersebut.
"Saya memiliki keyakinan, Kim Jong Un akan menghormati kesepakatan yang kami tanda tangan kami, dan yang lebih penting lagi, jabat tangan kami," kicaunya.
I have confidence that Kim Jong Un will honor the contract we signed &, even more importantly, our handshake. We agreed to the denuclearization of North Korea. China, on the other hand, may be exerting negative pressure on a deal because of our posture on Chinese Trade-Hope Not!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 9 Juli 2018
"Kami setuju dengan denuklirisasi Korea Utara. China, di sisi lain, mungkin menggunakan tekanan negatif pada kesepakatan itu," lanjutnya.
Baca juga: Menlu AS Bantah Pakai Cara Mafia Tekan Korut Lakukan Denuklirisasi
Optimisme Trump muncul, setelah Koea Utara mengeluarkan pernyataan pesimistis usai kunjungan ketiga Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Pyongyang.
Diwartakan ABC News, dalam sebuah pernyataan, Korea Utara menyebut hasil dari dua hari perundingan sangat mengkhawatirkan dan menuduh AS menggunakan sikap bak mafia untuk menuntut denuklirisasi.
Pompeo menjelaskan tuntutannya kepada negara komunis tersebut sah dan masuk akal.
"Jika permintaan saya dikatakan sebagai mafia, maka seluruh dunia adalah mafia karena terdapat permintaan dari Dewan Keamanan PBB soal denuklirisasi," katanya.
"Saya sadar bahwa jalan untuk mencapai denuklirisasi menyeluruh bakal semakin terjal dan menantang," imbuhnya.
Pompeo menyatakan, AS akan terus menerapkan sanksi internasional hingga Korea Utara benar-benar melucuti senjata nuklirnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.