TOKYO, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, membantah dirinya menggunakan cara " mafia" untuk memaksa Korea Utara ( Korut) soal denuklirisasi.
Pernyataan itu disampaikan Pompeo dalam pertemuan trilateral antara Menlu Jepang Taro Kono dan Menlu Korea Selatan (Korsel), Kang Kyung Wha, di Tokyo.
Sebelumnya media Korut KCNA, mengutip seorang pejabat Kemenlu, mengaku kesal dengan sikap yang ditunjukkan Pompeo saat berkunjung ke Pyongyang Jumat (6/7/2018).
Baca juga: Korut Kesal dengan Perilaku AS Saat Membahas Denuklirisasi
Dalam kunjungan yang berlangsung hingga Sabtu (7/7/2018), Pompeo bertemu dengan Wakil Ketua Komisi Pusat Partai Buruh, Kim Yong Chol.
Dalam pertemuan dengan orang kepercayaan Pemimpin Korut Kim Jong Un itu, Pompeo menyampaikan beberapa klarifikasi sekaligus detil kepada Korut.
Seusai pertemuan, pejabat itu berkata awalnya Korut berharap AS bisa membawa pendekatan yang kondusif dan membangun.
"Namun, AS datang dan memaksa kami menerima penawaran sepihak mereka, dan menggunakan pendekatan mirip mafia," kata pejabat anonim.
Pernyataan tersebut berkebalikan dengan apa yang diucapkan Pompeo sebelum dia terbang ke Tokyo. Dia berkata terdapat kemajuan penting yang dicapai kedua belah pihak.
Dilansir BBC Minggu 9e8/7/2018), Pompeo menjelaskan tuntutannya kepada negara komunis tersebut sah dan masuk akal.
"Jika permintaan saya dikatakan sebagai mafia, maka seluruh dunia adalah mafia karena terdapat permintaan dari Dewan Keamanan PBB soal denuklirisasi," katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan