TEHERAN, KOMPAS.com - Gubernur Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Iran, Hossein Kazempour Ardebili, menyatakan kicauan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berdampak pada kenaikan harga minyak.
"Kicauan Anda telah meningkatkan harga setidaknya 10 dollar AS per barel. Silakan hentikan cara ini," katanya, seperti diwartakan VOA News yang dikutip dari kantor berita Shana, Kamis (5/7/2018).
Kazempour Ardebili menilai, Trump berusaha menambah ketegangan antara Iran dan Arab Saudi.
Seperti diketahui, rencana peningkatan output OPEC dibayangi oleh gangguan pasokan di Libya, Kanada dan Venezuela.
Baca juga: Trump Desak Saudi Naikkan Produksi Minyak hingga 2 Juta Barel Per Hari
Dalam pernyataannya di Twitter, Rabu (5/7/2018), Trump mendesak negara OPEC untuk berbuat lebih guna menurunkan harga minyak mentah.
"Monopoli OPEC harus ingat bahwa harga gas naik dan mereka tidak banyak membantu," kicaunya.
"Kurangi harga sekarang," tutup Trump di akhir kicauannya.
The OPEC Monopoly must remember that gas prices are up & they are doing little to help. If anything, they are driving prices higher as the United States defends many of their members for very little $’s. This must be a two way street. REDUCE PRICING NOW!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 4 Juli 2018
Pada akhir bulan lalu, Trump meminta pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan secara tajam produksi minyaknya hingga dua juta barel per hari.
Kenaikan produksi minyak diyakini dapat memerangi kenaikan biaya bahan bakar. Trump mengklaim, jika Raja Salman menyetujui permintaannya agar menaikkan jumlah produksi minyak.
Trump mengatakan, langkah tersebut diperlukan untuk mengatasi gejolak dan disfungsi di Iran dan Venezuela.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.