Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Kedua Trump-Kim Direncanakan Digelar di New York

Kompas.com - 03/07/2018, 15:18 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Pemerintahan AS mewacanakan untuk menggelar pertemuan kedua antara Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di kota New York.

Melansir dari New York Post, sumber dari pejabat pemerintahan AS mengatakan, rencana pertemuan di kota berjuluk Big Apple itu akan menjadi sebuah pancingan agar pemerintahan Kim mempercepat proses denuklirisasi mereka.

Pertemuan kedua antara Trump dengan Kim direncanakan dapat berlangsung dalam hitungan bulan setelah pertemuan puncak pertama keduanya di Singapura, bulan lalu.

Dilaporkan Axios, agenda pertemuan tersebut akan menyesuaikan dengan jadwal sidang Majelis Umum PBB yang dijadwalkan berlangsung pada September mendatang.

Namun, pertemuan kedua Trump dan Kim hanya akan terlaksana apabila Pyongyang menunjukkan progres dalam proses penyingkiran misil balistik dan persenjataan nuklir mereka.

Baca juga: Kim Jong Un Bujuk Presiden China Bantu Cabut Sanksi terhadap Korut

Seperti diketahui, beberapa hari terakhir beredar kabar bahwa Korea Utara masih melanjutkan produksi bahan bakar nuklirnya, bahkan membangun fasilitas peluncuran misil mereka di Yongbyon.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan mereka mengurangi cadangan atau menghentikan produksi nuklir mereka. Bahkan ada bukti yang jelas menunjukkan mereka mencoba menipu AS," kata sumber.

Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan, pemerintah sangat menyadari pola perilaku Korea Utara saat bernegosiasi dengan mereka.

"Kami tahu pasti adanya risiko mereka akan menggunakan proses negosiasi untuk menunda-nunda waktu agar mereka dapat melanjutkan program nuklir, kimia, senjata biologi maupun misil balistik mereka," kata Bolton dalam wawancara dengan CBS, Minggu (1/7/2018).

Namun Bolton menegaskan, AS memiliki rencana agar Pyongyang tetap dapat melakukan denuklirisasi dalam waktu satu tahun, bahkan lebih cepat jika Korea Utara bersedia bekerja sama.

"Sebenarnya Korea Utara sendiri yang bakal diuntungkan jika program-program perlucutan berjalan dengan sangat cepat."

"Karena setelahnya proses penghapusan sanksi, pemberian bantuan oleh Korea Selatan dan Jepang, serta lainnya dapat mulai dijalankan," lanjut Bolton.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo akan berkunjung ke Korea Utara pekan ini untuk bertemu dengan Kim Jong Un.

Baca juga: Menlu AS Dijadwalkan Bertemu Kim Jong Un Pekan Ini di Korut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com