Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Honduras Ikon Kebijakan Trump Tak Dipisahkan dari Orangtuanya

Kompas.com - 22/06/2018, 14:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Bocah Honduras yang dianggap ikon kebijakan imigrasi kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan tak dipisahkan dari orangtuanya.

Yanela menjadi viral ketika fotonya tengah menangis di samping kaki seorang polisi perbatasan AS-Meksiko dipublikasikan majalah TIME.

Dalam sampul depan TIME, Yanela menangis di samping Trump yang memandang ke arahnya, kemudian disertai tulisan "Selamat Datang di Amerika".

Baca juga: Kebijakan Imigrasi Trump Bikin Orangtua dan Anak Terpisah

Fotonya kemudian dipakai media seluruh dunia, dan dianggap ikon kebijakan imigrasi Trump yang memisahkan migran anak-anak dari orangtua.

Dilansir Daily Mirror Jumat (22/6/2018), seorang pria yang mengklaim ayah dari Yanela menceritakan versinya soal bocah dua tahun itu.

Diwawancarai Reuters, Denis Valera berkata kalau anaknya saat itu tidak dipisahkan, melainkan menangis karena terpisah dari ibunya, Sandra Sanchez.

Valera berkata, dalam gambar yang diambil oleh fotografer Getty Images John Moore itu, petugas perbatasan tengah mencari keberadaan Sandra.

Segera setelah Yanela bertemu dengan Sandra, keduanya ditahan bersama oleh pihak perbatasan di kota McAllen, di mana Sandra mengajukan suaka.

Valera berkata dia sempat terkejut dan sedih ketika pertama kali melihat foto putrinya dalam berita yang disiarkan di televisi.

"Dia menjadi simbol terpisahnya anak-anak dari orangtuanya di perbatasan. Dia mungkin telah menyentuh hati Presiden Trump," katanya.

Wakil Menteri Luar Negeri Honduras, Nelly Jerez, memberikan pernyataan yang membenarkan soal versi yang diungkapkan oleh Valera.

Baca juga: Trump Melunak, Migran Anak Tak Perlu Dipisahkan dari Orangtuanya

Sejak kebijakan yang dikenal dengan "Toleransi Nol" itu diperkenalkan pada 7 Mei lalu, tercatat ada lebih dari 2.300 anak dipisahkan dari orangtua dan kerabat mereka.

Setelah dipisahkan dari orangtua mereka, anak-anak diserahkan ke Pusat Penampungan Pengungsi (ORR) milik Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Anak-anak yang berusia antara satu hingga 18 tahun, ditempatkan di pusat penampungan. Beberapa di antaranya tidur di atas tikar pada lantai beton yang dikelilingi pagar menyerupai kandang.

Mereka dibawa ke tiga tempat penampungan di Texas Selatan, yaitu Combes, Raymondville, dan Brownsville.

Kecaman yang disuarakan di seluruh dunia membuat Trump melunak, dan menandatangani perintah eksekutif yang berjanji tidak akan memisahkan migran anak dari orangtua mereka.

Selain itu, Ketua DPR AS Paul Ryan juga menyatakan diadakan pertemuan Kamis (21/6/2018) untuk pemungutan suara adanya aturan yang menghentikan kebijakan itu.

Baca juga: Melania Trump Ingin Bantu Migran Anak Bersatu dengan Orangtua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com