Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2018, 06:18 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

 

Meski terus mendapat ancaman serangan misil dari Korea Utara, Trump tidak pernah mengendurkan tekanannya terhadap Pyongyang.

Saat Kim sesumbar akan tombol rudal nuklir yang selalu berada di mejanya, Trump justru menantangnya dengan menyebut memiliki tombol yang lebih besar dan sudah terbukti bekerja.

Juga ketika Pyongyang mengancam akan membatalkan pertemuan dengan AS karena terus melakukan latihan militer bersama Korea Selatan, serta tuntutan denuklirisasi sepihak.

Mendapat ancaman pembatalan dari Pyongyang, Trump justru lebih dulu mengumumkan pembatalan pertemuan dan mengirimkan surat resmi kepada Kim pada 24 Mei lalu.

Baca juga: Dukung Pertemuan Trump-Kim Jong Un, Jepang Kirim Delegasi ke Singapura

Namun, sehari setelahnya, Trump menyebut pertemuan masih bisa terlaksana, bahkan tetap pada jadwal semula, yakni pada 12 Juni.

Mengutip pernyataan yang pernah diucapkan Trump, "Anda tidak pernah tahu tentang kesepakatan. Saya sudah membuat banyak kesepakatan. Anda tidak akan pernah tahu."

Dua Pribadi Berbeda

Beda Trump, berbeda pula dengan Kim Jong Un. Jika Trump berlatar belakang pebisnis yang kemudian terjun ke dunia politik, Kim adalah penerus rezim penguasa yang telah memimpin Korea Utara selama tiga generasi.

Trump adalah pemimpin Amerika Serikat yang kerap disebut sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan warga negaranya.

Sementara Kim memimpin Korea Utara, negara paling tertutup dan terisolasi di kawasan Asia.

Di tengah berbagai perbedaan tersebut, baik Trump maupun Kim satu suara dan sepakat akan pentingnya dialog dalam menyelesaikan permasalahan di Semenanjung Korea.

Presiden Trump yang berusia 71 tahun itu pun akan segera bertemu dengan Kim yang diyakini baru berusia 35 tahun.

Baca juga: Lewat Surat, Kim Jong Un Undang Trump ke Korea Utara pada Bulan Juli

Terlepas dari hasil di akhir pertemuan nantinya, terwujudnya pertemuan antara dua pribadi yang sangat berbeda tersebut akan tetap tercatat dalam sejarah.

Tanggal 12 Juni 2018 akan tetap diingat sebagai hari presiden AS bertemu pertama kalinya dengan pemimpin Korea Utara di meja perundingan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com