Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Nipah yang Ditularkan oleh Kelelawar Tewaskan 10 Orang di India

Kompas.com - 22/05/2018, 17:51 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas dari wabah virus Nipah di India selatan meningkat menjadi 10 orang, sementara lebih dari 90 orang lainnya masih dikarantina untuk mencegah penyebaran virus.

Otoritas di negara bagian Kerala mengeluarkan peringatan darurat untuk mengendalikan virus yang ditularkan oleh kelelawar buah.

"Kami mengirimkan 18 sampel untuk diperiksa. Ada 12 yang positif terjangkit virus ini dan 10 di antaranya telah meninggal dunia. Sementara, sisanya sedang menjalani perawatan," kata petugas kesehatan di distrik Kozhikode, Selasa (22/5/2018).

Baca juga: 94 Orang di India Dikarantina akibat Terjangkit Virus Nipah

"Kami juga menelusuri 94 orang yang melakukan kontak dengan korban tewas, dan mereka sudah dikarantina sebagai tindakan pencegahan," ucapnya.

Otoritas di negara bagian Goa dan Tamil Nadu yang dekat dengan Kerala juga sedang memantau penyebaran wabah tersebut.

Seorang asisten perawat juga tewas setelah menangani pasien terjangkit virus Nipah. Lini Puthussery dinobatkan sebagai pahlawan oleh otoritas terkait.

Jenazahnya telah dikremasi sebelum anggota keluarganya dapat melihat untuk terakhir kali. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penyebaran virus ke orang lain.

Wabah virus Nipah di India yang merebak bulan ini diidentifikasi ketika tiga anggota keluarga tewas setelah mengonsumsi mangga bekas gigitan kelelawar.

Baca juga: Makan Mangga Bekas Gigitan Kelelawar, 3 Orang di India Tewas

Sejauh ini, belum ada vaksin untuk Nipah, yang juga telah menewaskan lebih dari 260 orang di Malaysia, Bangladesh, dan India, sejak wabah pada 1998.

Virus Nipah masuk dalam 10 besar penyakit yang oleh WHO diidentifikasi sebagai potensi wabah selanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com