Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Sibuk Menjadi Titisan Wisnu, PNS di India Bolos Berbulan-bulan

Kompas.com - 21/05/2018, 11:32 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang insinyur di India yang berulang kali membolos dari tempat kerjanya mengaku dia terlalu sibuk menjadi inkarnasi ke-10 Dewa Wisnu.

Rameschandra Fejar mengeluarkan pernyataan tersebut setelah menerima surat eringatan resmi dari tempat kerjanya di Gujarat setelah hanya bekerja 16 hari dalam delapan bulan terakhir.

"Saya adalah penjelmaan ke-10 Dewa Wisnu sebagai Kalki. Saya melakukan penebusan dosa dari rumah dengan memasuki dimensi kelima untuk mengubah kesadaran global," ujar Rameschandra.

"Hal ini tak dapat saya kerjakan di kantor. Sehingga saya tak bisa terus secara fisik berada di kantor," tambah dia.

Baca juga: Demi Raup Suara dalam Pemilu, Politisi Irak Mengaku Sebagai Nabi

Rameschandra terus mengulangi bahwa dirinya adalah titisan Wisnu, yang kerap digambarkan memiliki empat tangan dan kulit biru, saat diwawancarai sebuah stasiun televisi India pada Sabtu (19/5/2018).

"Meskipun Anda tak percaya, saya adalah titisan ke-19 Dewa Wisnu dan saya akan buktikan beberapa hari mendatang," kata Rameschandra kepada jurnalis.

"Saya menyadari bahwa saya menitis sebagai Kalki saat saya berada di kantor pada Maret 2010. Sejak itu, saya memiliki kekuatan ilahi," lanjut dia.

"Seperti halnya orang menertawai saya di masa Mahabharata, kalian juga melakukan hal yang sama karena tak bisa melihat Dewa dalam diri saya," tambah dia.

Lebih jauh, sebagai titisan Wisnu, Rameschandra mengklaim dia sudah menyelamatkan India dari bahaya kekeringan.

"Karena saya menitis menjadi Kalki, India mendapatkan curah hujan yang mencukupi," lanjut dia.

Rameschandra ditunjuk menjadi pengawas teknisi dalam proyej bentudangan Sardar Sarovar di sungai Narmadar, Gujarat pada September 2017.

Bulan ini pimpinan perusahaan Sardar Sarovar Punah-Vasvat mengirim surat peringatan kepada Rameschandra dan akan memberinya sanksi.

"Anda tidak bekerja tanpa izin. Perilaku semacam ini tak diharapkan dari seorang pejabat negara," demikian surat peringatan itu.

Baca juga: Bertemu Mereka yang Mengaku sebagai Yesus Juru Selamat...

"Ketidaaan Anda memberi dampak dalam pekerjaan yang sudah memasuki tahap akhir karena Anda tak bisa memberikan arahan kepada bawahan."

Pihak manajemen meminta Rameschandra menjelaskan duduk perkara masalah ini dalam waktu tujuh hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com