Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperempat Juta Bayi Perempuan di India Meninggal Setiap Tahun

Kompas.com - 15/05/2018, 14:59 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

PARIS, KOMPAS.com - Hampir seperempat juta anak perempuan berusia di bawah lima tahun meninggal dunia di India setiap tahun karena sebagian besar warga negeri itu masih lebih menginginkan anak laki-laki.

"Diskriminasi berdasarkan gender terhadap anak perempuan tak hanya mencegah mereka untuk dilahirkan, tetapi juga menyebabkan kematian bagi mereka yang sudah dilahirkan," kata Christophe Guilmoto dari Universitas Descartes Paris, Perancis, Selasa (15/5/2018).

Riset yang dilakukan Guilmoto ini sudah dimuat di jurnal kesehatan The Lancet.

"Kesetaraan gender bukan hanya tentang hak bisa bersekolah, bekerja atau terwakili dalam politik, kesetaraan juga soal perhatian, vaksinasi, dan nutrisi untuk anak-anak perempuan," tambah Guilmoto.

Baca juga: Bayi India Diikatkan di Batu Saat Orangtua Bekerja

Guilmoto menggunakan data populasi dari 46 negara untuk menghitung jumlah bayi perempuan yang meninggal di masyarakat tanpa diskrimnasi dan berapa yang meninggal dunia dalam kondisi sesungguhnya.

Hasilnya, terdapat sebanyak 19 kematian per 1.000 bayi perempuan yang lahir antara 2000 hingga 2005.

Jumlahnya itu membuat secara total sebanyak 239.000 orang bayi meninggal dunia per tahun atau 2,4 juta orang selama satu dekade teakhir.

"Sebanyak 22 persen kematian bayi perempuan di bawah usia lima tahun disebabkan perilaku bias gender," demikian pernyataan Institut Aplikasi Analisa Sistem (IIAS) yang berbasis di Austria.

Baca juga: Bayi India dengan Empat Kaki dan Tangan Dianggap Titisan Dewa

Dua pertiga dari seluruh kematian bayi perempuan ini  terjadi di wilayah utara India yaitu di negara bagian Uttar Pradesh, Bihar, Rajashtan, dan Madhya Pradesh.

Dan, lanjut penelitian ini, mereka yang paling terdampak adalah di kawasan pedesaan miskin dengan warga yang sebagian besar berpendidikan rendah, berpenduduk padat, dan dengan angka kelahiran tinggi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com