SEOUL, KOMPAS.com - Para pembelot Korea Utara telah secara rutin mengapungkan botol-botol berisi informasi ke laut dengan harapan dapat terbawa arus sampai ke negara asal mereka.
Botol-botol yang diapungkan tersebut berisi di antaranya beras, uang, dan stik memori yang menyimpan informasi terkini tentang dunia.
Kegiatan mengapungkan botol-botol informasi tersebut telah dilakukan kelompok aktivis pembelot Korea Utara di Korea Selatan sejak dua tahun terakhir.
Bahkan setelah dilangsungkannya pertemuan antara dua pemimpin Korea di Panmunjom, pada 27 April lalu, mereka tidak berencana untuk berhenti. Seperti yang dilakukan pada Selasa (1/5/2018) di pulau Ganghwa, di barat Seoul.
Baca juga : 2017, Jumlah Pembelot Korut ke Korsel Turun 21 Persen
Salah satu pembelot Korea Utara, Jug Gwang-il mengatakan, pertemuan tingkat tinggi antar-Korea justru telah merampas salah satu sumber informasi yang sangat dibutuhkan warga Korea Utara.
"Apa yang paling dibenci oleh Kim Jong Un? Yaitu jika orang Korea Utara menyadari kenyataan yang ada," kata Jung yang juga adalah mantan tahanan politik.
Melansir AFP, para pembelot telah melempar ratusan botol informasi tersebut dua kali sebulan selama lebih dari dua tahun terakhir.
Tidak ada yang tahu pasti apakah botol yang mereka apungkan dapat tiba dan diterima warga Korea Utara, namun penjaga pantai di selatan mengaku kerap melihat nelayan Korea Utara mengambil botol-botol tersebut.
Stik memori yang dikirimkan tersebut berisi film, program acara televisi hingga video musik pop terkenal yang dipilih secara cermat untuk menunjukkan kebebasan di Korea Selatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.