WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih mengonfirmasi mengenai tercapainya kesepakatan dengan perusahaan Boeing terkait pembelian dua pesawat Air Force One yang baru.
CNBC melaporkan, kesepakatan pembelian pesawat kepresidenan antara pemerintah administrasi Presiden Donald Trump dan Boeing diperkirakan menyentuh 3,9 dollar Amerika Serikat atau Rp 53,4 triliun.
"Presiden Trump telah mencapai kesepakatan informal dengan Boeing untuk memastikan harga kontrak pada program pengadaan Air Force One yang baru," kata juru bicara Gedung Putih, Selasa (27/2/2018).
"Terima kasih kepada negosiasi presiden atas kontrak yang akan menghemat lebih dari 1,4 miliar dollar AS (Rp 19,2 triliun)," tambahnya.
Baca juga : Kulkas Baru Air Force Dilaporkan Seharga Rp 319 Miliar
Beberapa penghematan itu kemungkinan disebabkan oleh gagalnya Boeing mengamankan kesepakatan dengan pembeli asli pesawat tersebut yaitu Rusia.
Dua pesawat Air Force One seharusnya dijual ke Rusia. Namun gagal sehingga pesawat dibeli dengan sedikit potongan harga.
Penghematan sebesar 1,4 miliar dollar AS merupakan sisa dari dana antisipasi yang disiapkan Gedung Putih, dengan menganggarkan lebih dari 5 miliar dollar AS untuk pembelian pesawat kepresidenan.
Kesepakatan dengan Boeing juga mencakup pembangunan hanggar baru untuk menampung pesawat terbang.
Baca juga : Trump Sudah Pilih Ahli untuk Pimpin Tim Kampanye Pilpres 2020
Analis penerbangan Teal Group Richard Aboulafia memperkirakan, nilai pesawat hanya menyumbang sekitar seperlima dari total kesepakatan.
Sebagian besar biaya tersebut digunakan untuk perlengkapan pesawat untuk presiden, termasuk memastikan peralatan komunikasi yang aman.
"Pesawat hanya sebagaian kecil dari seluruh biaya," katanya.
Boeing is proud to build the next generation of Air Force One, providing American Presidents with a flying White House at outstanding value to taxpayers. President Trump negotiated a good deal on behalf of the American people. pic.twitter.com/m0HtGfXVlv
— The Boeing Company (@Boeing) 27 Februari 2018
Dilansir dari BBC, pada Desember 2016, Trump pernah membatalkan pembelian dua pesawat baru kepresidenan tersebut.
Menurut Trump, biaya untuk membeli pesawat baru itu terlalu mahal.
"Boeing membuat pesawat baru 747 Air Force One untuk presiden-presiden mendatang, tetapi biayanya di luar kendali, lebih dari 4 miliar dollar AS. Batalkan pemesanan!" kicaunya di Twitter.
Pernyataan Trump terkait rencana pembatalan pemesanan ke Boeing sempat membuat saham produsen pesawat terbang itu turun hampir 1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Boeing is building a brand new 747 Air Force One for future presidents, but costs are out of control, more than $4 billion. Cancel order!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 6 Desember 2016