WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Asosiasi Senapan Amerika Serikat (NRA) memberi solusi agar setiap warga bisa membeli senjata sebagai mekanisme pertahanan diri.
Solusi tersebut diberikan setelah terjadinya penembakan massal di SMA Marjory Stoneman Douglas, Florida, Rabu (14/2/2018).
Wakil Ketua NRA Wayne LaPierre mengkritik masyarakat yang menginginkan adanya aturan pembatasan senjata api.
Seperti dikutip AFP, Jumat (23/2/2018), LaPierre menyebut desakan itu sebagai "politisasi tragedi yang memalukan".
"Mereka membenci NRA. Mereka membenci Amandemen Kedua. Mereka membenci kebebasan orang lain," kecam LaPierre.
Baca juga: Ketika Trump Mendengarkan Curhat Orangtua Korban Penembakan di Sekolah
"Untuk menghentikan orang jahat bersenjata, dibutuhkan orang baik yang juga bersenjata," lanjut LaPierre kembali.
Presiden AS Donald Trump juga mendukung ucapan LaPierre dalam sesi dengar pendapat kedua di Gedung Putih, Kamis (22/2/2018).
Dalam pertemuan itu, Trump mengatakan, dirinya mempunyai keinginan menyebarkan lebih banyak senjata di sekolah.
Antara lain dengan menawarkan senjata kepada guru. Namun, dia menyangkal bakal meminta seluruh guru membeli senjata api.
Dalam kicauannya di Twitter, seperti dilansir Sky News, Trump berkata bahwa senjata bakal digunakan guru yang mempunyai kemahiran.
Baik itu pernah mengambil pelatihan menembak maupun bergabung dengan kesatuan tentara ataupun polisi.
"Saya tidak pernah berkata, 'Berikan semua guru senjata.' Peredaran senjata yang bebas di sekolah bakal menjadi magnet bagi orang jahat," kata Trump.
I never said “give teachers guns” like was stated on Fake News @CNN & @NBC. What I said was to look at the possibility of giving “concealed guns to gun adept teachers with military or special training experience - only the best. 20% of teachers, a lot, would now be able to
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) February 22, 2018
....immediately fire back if a savage sicko came to a school with bad intentions. Highly trained teachers would also serve as a deterrent to the cowards that do this. Far more assets at much less cost than guards. A “gun free” school is a magnet for bad people. ATTACKS WOULD END!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) February 22, 2018
Selain itu, dia juga menaikkan batas usia warga bisa membeli senjata. Jika sebelumnya 18 tahun, seseorang bisa mendapatkan secara legal jika mencapai umur 21 tahun.
Baca juga: Trump: Mempersenjatai Guru Dapat Mencegah Penembakan di Sekolah
Trump menjelaskan, dia yakin NRA hanya berusaha berbuat baik dalam usaha mencegah lebih banyak korban tewas karena ditembak.
"Mereka (NRA) adalah orang-orang hebat. Mereka cinta Amerika, sangat patriot, dan saya dekat dengan mereka," beber Trump.