Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Adolf Hitler Membangun Kembali Luftwaffe

Kompas.com - 26/02/2018, 13:16 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Hitler merancang Luftwaffe untuk menjadi bagian penting dari strategi Blitzkrieg atau perang kilat yang dikembangkan Jenderal Heinz Guderian.

Taktik ini m enggunakan divisi panser yang menusuk masuk ke dalam wilayah musuh dan di saat yang sama pesawat-pesawat pengebom tukik akan menghancurkan jaringan logistik dan komunikasi musuh sehingga menimbulkan kepanikan.

Saat Perang Dunia II pecah pada 1939, Luftwaffe sudah memiliki 1.000 unit pesawat tempur dan 1.050 pesawat pengebom.

Polandia, Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, dan Perancis semua jatuh dengan cepat akibat taktik blitzkrieg itu.

Baca juga : Kisah di Balik Model Kumis Sikat Gigi Adolf Hitler

Setelah Perancis menyerah, Jerman mengarahkan pasukan udaranya ke Inggris dengan harapan bisa menghancurkan persiapan RAF untuk mempermudan invasi ke Inggris.

Sejarah berkata lain. Dalam pertempuran yang kemudian dikenal dengan "The Battle of Britain", AU Inggris meski kalah jumlah sukses mengalahkan Luftwaffe.

Andalan Inggris saat itu adalah teknologi radar yang canggih di masanya dan pesawat terbaru yaitu Spitfire yang amat lincah sehingga bisa mengatasi pesawat-pesawat Jerman.

Jerman mengalami kerugian cukup besar, sebab setiap satu Spitfire yang bisa ditembak jatuh, Jerman juga kehilangan dua pesawatnya.

Kerepotan menghadapi kegigihan Inggris, Hitler mengubah strategi. Dia kemudian membatalkan rencana invasi dan menhujani London dengan bom dengan harapan pemerintah Inggris akan menyerah.

Sayangnya, rencana ini tak berhasil, karena Luftwaffe kekurangan pesawat pengebom jarak jauh. Dan pada awal 1941, "Battle of Britain" berakhir dengan kekalahan Jerman.

Inggris sudah memberi kekalahan pertama bagi Luftwaffe dan pada akhir 1941, Hitler memerintahkan invasi ke Uni Soviet, yang berakhir bencana bagi militer Jerman.

Baca juga : Surat yang Menipu Hitler soal Pendaratan Normandia Dilelang

Di saat Hitler bersikukuh untuk menaklukkan Rusia yang gigih melawan, kekuatan Luftwaffe terus tergerus dan akhirnya kehilangan kendali atas Eropa, apalagi serangan udara Inggris dan AS semakin meningkat.

Saat Sekutu menggelar invasi ke Pantai Normandia, Perancis pada Juni 1944, Luftwaffe tinggal memiliki sisa-sisa kekuatan yang tak mampu membendung invasi besar-besaran sekutu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com