Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Sepucuk Surat, FBI Buka Kasus Pelarian Legendaris Alcatraz

Kompas.com - 25/01/2018, 14:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Penyidik Dinas Intelijen Federal (FBI) menyatakan bakal membuka kembali kasus yang terjadi pada 11 Juni 1962.

Kasus tersebut adalah pelarian legendaris tiga terpidana perampok bank dari Penjara Alcatraz.

D‎ilansir Daily Mirror Kamis (25/1/2018), keputusan tersebut diungkapkan setelah mereka menerima sepucuk surat pada 2013.

Namun, seperti dilaporkan Mirror, FBI baru memutuskan untuk menunjukkannya ke publik pekan ini.

Surat tersebut bukan surat sembarangan karena si penulis surat tersebut mengaku bernama John Anglin.

Baca juga : Inikah Sosok Hantu Penjara Alcatraz?

Anglin adalah satu dari tiga perampok bank yang melarikan diri dari Alcatraz. Dia melakukannya bersama saudaranya, Clarence Anglin, dan teman mereka, Frank Morris.

Dalam surat tersebut, Anglin mengaku bahwa dia tinggal di kawasan selatan California, dan ketika surat itu ditulis, dia berusia 83 tahun.

Anglin menuliskan, dia sudah ringkih karena menderita kanker, dan mengajukan penawaran kepada FBI.

Anglin meminta kepada FBI agar mendapat perawatan medis sehubungan dengan penyakit yang diidapnya.

Sebagai imbalannya, Anglin bersedia kembali menghuni penjara selama satu tahun.

"Ini bukan lelucon. Jika Anda mengumumkannya di televisi, saya akan menuliskan tempat saya tinggal," kata Anglin di suratnya.

Anglin juga menuliskan tentang saudara dan Morris yang disebutnya telah meninggal dunia.

"Frank meninggal dan dikuburkan di Alexandria dengan nama lain. Sedangkan saudara saya meninggal di 2011," kata Anglin.

Surat yang dipamerkan tersebut langsung menuai respon dari sepupu Anglin, Ken Widner.

Surat yang diduga ditulis oleh John Anglin, salah satu dari tiga tahanan yang kabur dari Penjara Alcatraz pada 11 Juni 1962.KPIX/Daily Mirror Surat yang diduga ditulis oleh John Anglin, salah satu dari tiga tahanan yang kabur dari Penjara Alcatraz pada 11 Juni 1962.

Widner berujar, keluarganya masih yakin bahwa Anglin masih hidup di suatu tempat. Meski begitu, dia menyangsikan sekaligus menyayangkan surat yang dipamerkan FBI tersebut.

Di satu sisi, dia meragukan kebenaran isi tulisan bahwa Anglin bersedia menukar kebebasan yang telah diraih selama 55 tahun demi pengobatan.

"Jika dia benar-benar John, tentu dia bakal kembali kepada kami," kata Widner dilansir dari The Sun.

Sementara di sisi lain, dia mengecam FBI yang tidak segera memberitahukan bahwa mereka menerima surat dari penulis yang menyatakan diri sebagai Anglin.

Baca juga : Mulai Sadar, Tentara Pelarian Korea Utara Minta Menonton Televisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com