Salin Artikel

Gara-gara Sepucuk Surat, FBI Buka Kasus Pelarian Legendaris Alcatraz

Kasus tersebut adalah pelarian legendaris tiga terpidana perampok bank dari Penjara Alcatraz.

D‎ilansir Daily Mirror Kamis (25/1/2018), keputusan tersebut diungkapkan setelah mereka menerima sepucuk surat pada 2013.

Namun, seperti dilaporkan Mirror, FBI baru memutuskan untuk menunjukkannya ke publik pekan ini.

Surat tersebut bukan surat sembarangan karena si penulis surat tersebut mengaku bernama John Anglin.

Anglin adalah satu dari tiga perampok bank yang melarikan diri dari Alcatraz. Dia melakukannya bersama saudaranya, Clarence Anglin, dan teman mereka, Frank Morris.

Dalam surat tersebut, Anglin mengaku bahwa dia tinggal di kawasan selatan California, dan ketika surat itu ditulis, dia berusia 83 tahun.

Anglin menuliskan, dia sudah ringkih karena menderita kanker, dan mengajukan penawaran kepada FBI.

Anglin meminta kepada FBI agar mendapat perawatan medis sehubungan dengan penyakit yang diidapnya.

Sebagai imbalannya, Anglin bersedia kembali menghuni penjara selama satu tahun.

"Ini bukan lelucon. Jika Anda mengumumkannya di televisi, saya akan menuliskan tempat saya tinggal," kata Anglin di suratnya.

Anglin juga menuliskan tentang saudara dan Morris yang disebutnya telah meninggal dunia.

"Frank meninggal dan dikuburkan di Alexandria dengan nama lain. Sedangkan saudara saya meninggal di 2011," kata Anglin.

Surat yang dipamerkan tersebut langsung menuai respon dari sepupu Anglin, Ken Widner.

Widner berujar, keluarganya masih yakin bahwa Anglin masih hidup di suatu tempat. Meski begitu, dia menyangsikan sekaligus menyayangkan surat yang dipamerkan FBI tersebut.

Di satu sisi, dia meragukan kebenaran isi tulisan bahwa Anglin bersedia menukar kebebasan yang telah diraih selama 55 tahun demi pengobatan.

"Jika dia benar-benar John, tentu dia bakal kembali kepada kami," kata Widner dilansir dari The Sun.

Sementara di sisi lain, dia mengecam FBI yang tidak segera memberitahukan bahwa mereka menerima surat dari penulis yang menyatakan diri sebagai Anglin.

Bangun Terowongan Selama 6 Bulan
Pelarian mereka menjadi buah bibir karena pada dekade 1930 hingga 1960-an, Alcatraz dianggap sebagai salah satu penjara teraman dunia.

Disebut teraman karena selain penjagaan di sana sangat ketat, Alcatraz terletak di pulau yang terpisah sekitar dua kilometer dari San Francisco.

Untuk bisa mencapai daratan utama, tahanan yang melarikan diri harus berenang melewati perairan Teluk San Francisco yang dikenal dingin dan memiliki arus kuat.

Namun, Anglin Bersaudara dan Morris dilaporkan bisa meloloskan diri, dan berhasil menembus daratan utama.

Dilansir Daily Mail, ketiganya menggali lubang menggunakan berbagai peralatan yang mereka punya selama enam bulan.

Penggalian tersebut dilakukan setelah sipir melakukan pengecekan terakhir pukul 21.00 waktu setempat.

Untuk menipu sipir, ketiganya membuat replika kepala dari kertas, plester, dan rambut asli. Kepala palsu tersebut diletakkan dengan posisi seperti orang tidur agar sipir tidak curiga.

Berhasil lolos, mereka merangkak dari pipa saluran ventilasi penjara hingga ke atap.

Dari sana, mereka turun ke bawah dan berenang ke daratan utama menggunakan jaket pelampung yang sebelumnya telah mereka curi.

Pada awalnya, kabar yang beredar menyatakan ketiganya tenggelam karena terseret arus perairan San Francisco.

Namun, ibu Anglin Bersaudara mengaku menerima bunga sebagai hadiah ulang tahun setahun pasca-kaburnya mereka.

Selain itu, sejumlah saksi mata berkata mereka yakin kakak-beradik Anglin menghadiri pemakaman ibunya dari jauh.

Total, terdapat 14 percobaan meloloskan diri antara 1936-1962 yang melibatkan 36 tahanan, termasuk kasus legendaris Anglin-Morris.

Hasilnya, enam tewas tertembak, 23 berhasil ditangkap kembali. Sementara dua tenggelam.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/25/14403011/gara-gara-sepucuk-surat-fbi-buka-kasus-pelarian-legendaris-alcatraz

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke