Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Lyudmila Pavlichenko, Wanita "Sniper" Paling Mematikan

Kompas.com - 04/01/2018, 13:30 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Berbagai pernyataan Lyudmila di hadapan jurnali Amerika amat mengejutkan termasuk dalam sebuah jumpa pers di Chicago.

"Saudara-saudara, saya berusia 25 tahun dan sudah membunuh 309 orang tentara fasis. Apakah kalian tak berpikir, sudah terlalu lama bersembunyi di balik punggung saya?" ujar Lyudmila.

Terbukti, perjalanan Lyudmila ke AS dan Kanada sukses besar. Di Kanada, dia disambut ribuan orang dan seorang sesama sniper Uni Soviet di Union Station, Toronto.

Pada November 1942 di Inggris, dia mendapatkan sumbangan dari para pekerja pabrik berupa tiga unit mesin X-ray bernilai 4.516 poundsterling untuk AD Uni Soviet.

Baca juga : Nyaris Tewas Ditembak ISIS, Sniper Perempuan Kurdi Hanya Tertawa

Setelah pulang kampung, Lyudmila naik pangkat menjadi Mayor dan menerima penghargaan Bintang Emas, dan didaulat menjadi pahlawan Uni Soviet.

Namun, Lyudmila tak pernah lagi dikirim ke medan perang dan kemudian menjadi pelatih para sniper Uni Soviet hingga Perang Dunia II berakhir.

Di akhir perang, dari 2.000 sniper perempuan Uni Soviet, hanya 500 orang yang berhasil lolos dari maut dan Lyudmila adalah salah satu dari mereka.

Saat perang berakhir, Lyudmila menyelesaikan studi doktoralnya dan menjadi sejarawan. Dia kemudian bekerja sebagai peneliti untuk AL Uni Soviet, kembali menikah, dan menjalani kehidupan tenang di sebuah apartemen dua kamar.

Pada 1957, Eleanor Roosevelt mendapatkan izin untuk mengunjungi Uni Soviet. Di sana, Eleanor disambut hangat tetapi tak diizinkan bertemu siapapun tanpa pendamping dari pemerintah.

Di Moskwa, Eleanor terus bertanya soal Lyudmila hingga akhirnya dia dibawa untuk mengunjungi sang sahabat di apartemennya.

Lyudmila Pavlichenko meninggal dunia pad 10 Oktober 1974 dalam usia 58 tahun dan dimakamkan di Moskwa.

Dua tahun kemudian, sebuah perangko dengan wajah Lyudmila diterbitkan untuk mengenang jasa sang sniper perempuan paling mematikan itu.

Baca juga : Sniper Kanada Tewaskan Anggota ISIS dari Jarak Hampir 3,5 Km

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com