JALALABAD, KOMPAS.com - Sebuah bom bunuh diri meledak di tengah sebuah acara pemakaman di Nangarhar, sebelah timur Afghanistan, Minggu (31/12/2017).
Kantor berita AFP memberitakan, akibat ledakan itu, 12 orang dilaporkan tewas, sementara 14 pelayat lainnya terluka.
"Jumlah ini naik dari laporan awal kami bahwa enam orang terbunuh, dan 11 lainnya luka-luka," ujar juru bicara Pemerintah Nangarhar, Attaulah Khogyani.
Jumlah itu dikonfirmasi oleh Direktur departemen kesehatan Nangarhar, Najib Karnawal.
Baca juga : ISIS Kembali Serang Pusat Intelijen Afghanistan, 6 Orang Tewas
Khogyani menjelaskan, pelaku bunuh diri merangsek di tengah kerumunan acara pemakaman mantan gubernur Distrik Haska Mina sebelum meledakkan tubuhnya.
"Mantan gubernur itu meninggal karena sebab alami," tutur Khogyani kembali. Belum ada kelompok teroris yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun, AFP mewartakan, di Nangarhar, bercokol basis pertahanan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Insiden bom bunuh diri itu berselang tiga hari pasca-ledakan di dekat pusat kebudayaan Tabayan milik Syiah dan kantor berita Afghanistan Voice Agency (AVA) (28/12/2017).
Ledakan itu menewaskan 41 orang, dan melukai 84 lainnya. ISIS mengklaim serangan tersebut.
Baca juga : Ledakan Terjadi di Afghanistan, 40 Orang Tewas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.