NEW YORK, KOMPAS.com - Keinginan Dewan Keamanan PBB agar militer Suriah menerima sanksi sepertinya bakal bertepuk sebelah tangan.
Itu setelah Rusia sebagai anggota tetap dewan keamanan menggunakan hak vetonya terkait proposal baru yang diajukan Jepang Jumat (17/11/2017).
Jepang memberikan proposal resolusi baru yang meminta perpanjangan masa kerja Mekanisme Investigasi Bersama (JIM) bentukan PBB selama satu bulan ke depan.
Dibentuk pada 2015, mandat JIM bakal berakhir Sabtu (18/11/2017).
Pada 26 Oktober, JIM membeberkan temuannya bahwa rezim Bashar al-Assad sengaja menggunakan racun syaraf dalam serangan udara ketika menyerang Kota Khan Sheikhoun 4 April lalu.
Gas Sarin adalah senyawa organosphosphorus yang bisa mengakibatkan kematian dalam 1-10 menit.
Baca juga : Rusia Memveto Temuan Keterlibatan Suriah Menggunakan Senjata Kimia
Akibat serangan itu, sebanyak 80 orang tewas. Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.
Ini merupakan kali kedua beruntun Rusia menggunakan hak vetonya demi "menyelamatkan" sekutu terdekatnya tersebut.
Sekaligus yang ke-11 sejak perang saudara pecah 15 Maret 2011.
Selain Rusia, Bolivia juga menyatakan penolakannya akan proposal Jepang. Sedangkan China memilih abstain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.