NEW YORK, KOMPAS.com - Rusia menggunakan hak veto sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk menggagalkan resolusi tentang temuan penggunaan senjata kimia di Suriah.
Sebelumnya, pada 26 Oktober, Organisasi Anti-Senjata Kimia (OPCW), dan Gabungan Mekanisme Investigasi, memaparkan temuan mereka terkait dugaan Suriah menggunakan senjata kimia di Kota Khan Sheikhoun, 4 April lalu.
Saat itu, Suriah melancarkan serangan udara yang mengakibatkan 80 orang tewas.
Sebagian besar dari korban tewas itu adalah perempuan dan anak-anak.
Dalam temuannya, gabungan investigasi itu menemukan fakta bahwa rezim Bashar al-Assad menggunakan Gas Sarin.
Baca juga : PBB Pastikan Suriah Pakai Gas Sarin Saat Serang Idlib April Lalu
Sarin adalah senyawa organosphosphorus tidak berwarna dan tidak berbau yang sering dipakai sebagai racun syaraf.
Korban yang menghirup Sarin ini bakal lumpuh, kemudian mati dalam waktu 1-10 menit.
Dilansir BBC Jumat (17/11/2017), Rusia memveto resolusi dewan keamanan yang berniat menjatuhkan sanksi terhadap militer Suriah.
Rusia kemudian mengajukan sebuah proposal untuk memperpanjang masa penyelidikan.
Namun, mereka mengajukan perubahan pada anggota panel penyelidik. Selain itu, mereka meminta agar temuan di Khan Sheikhoun diacuhkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.