Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Pastikan Suriah Pakai Gas Sarin Saat Serang Idlib April Lalu

Kompas.com - 27/10/2017, 18:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Rezim Suriah terbukti melakukan serangan mematikan dengan menggunakan gas sarin, di Kota Khan Sheikhoun, sebelah utara Provinsi Idlib, pada 4 April 2017 lalu.

Serangan yang dilancarkan melalui pesawat Angkatan Udara Suriah itu mengakibatkan setidaknya 80 orang tewas. Sebagian besar dari 80 korban tewas itu adalah perempuan dan anak-anak.

Baca juga : Serangan Senjata Kimia Tewaskan 70 Orang di Idlib, Suriah

Pernyataan itu tertuang dalam laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dirilis Kamis (26/10/2017), seperti diwartakan kantor berita AFP.

PBB mencapai kesimpulan tersebut berkat kerjasama penyelidikan dengan Organisasi Anti Senjata Kimia (OPCW) dan Gabungan Mekanisme Investigasi (JIM).

Sarin adalah senyawa organosphosphorus tidak berwarna dan tidak berbau yang sering dipakai sebagai racun syaraf.

Korban yang menghirup Sarin ini bakal lumpuh, kemudian mati dalam waktu 1-10 menit.

Amerika Serikat (AS) bereaksi sehari setelah serangan itu, dengan meluncurkan misil untuk menghancurkan pangkalan udara Shayrat, yang diduga menyimpan gas Sarin.

Baca juga : Balas Dendam Pakai 60 Rudal Tomahawk ke Suriah, Apa yang Disasar AS?

"Dua orang diplomat di markas besar PBB di New York, memberitahu bahwa laporan JIM menyatakan Suriah bertanggung jawab terhadap setidaknya 80 kematian di Khan Sheikhoun."

Demikian dilansir laman Al Jazeera dalam reportasenya.

Pemerintahan Bashar al-Assad belum memberikan respons terhadap laporan yang dirilis oleh PBB dan JIM tersebut.

Meski begitu, banyak kalangan yakin, Damaskus akan membantah tudingan, dan mengatakan mereka sudah tidak memiliki senjata kimia pasca-perjanjian 2013.

Setelah perjanjian itu, Suriah mengaku telah menyerahkan seluruh senjata kimianya.

Di lain pihak, Komisi Penyelidikan PBB (COI) di Suriah telah mengumpulkan bukti. Kesimpulan itu didapat setelah COI melihat sisa bom, citra satelit, maupun keterangan para saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com