Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria Perancis yang Sukses Kabur dari Penjara Siberia

Kompas.com - 11/11/2017, 19:36 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

"Yoann adalah korban sebuah plot," kata Daria Nikolenko, sang istri, kepada program investigasi Envoye Special yang tayang di stasiun televisi France 2.

Daria mengatakan, dia dipaksa membuat pernyataan palsu tentang suaminya di bawah ancaman penangkapan dan putri mereka akan dikirim ke panti asuhan.

Akhirnya, Daria dan putrinya berhasil meninggalkan Rusia dan kini diyakini tinggal di London, Inggris.

Saat menunggu persidangan, Yoann berhasil kabur dari tahanan rumah dengan membungkus gelang elektroniknya dengan kertas timah dan menjatuhkan ponselnya di sebuah bus yang menuju ke Mongolia.

Baca juga : Kawah Misterius Selebar 79 Meter Ditemukan di Siberia

Setelah berhasil mengecoh aparat keamanan, Yoann kemudian menciptakan identitas palsu lalu menggunakan aplikasi berbagai mobil untuk pergi ke Moskwa dan tiba di Kedubes Perancis, yang membuatnya kecewa.

"Sangat berbahaya bagi kami untuk menyembunyikanmu," kata Yoann menirukan perkataan diplomat Perancis di Moskwa.

"Saya ditemui oleh para pengecut," ujar Yoann penuh kegeraman.

Akhirnya, ujar Yoann, dia kemudian ditempatkan di sebuah ruang tersembunyi dan bertemu amat sedikit orang selama satu tahun.

Yakin dirinya tak akan ditolong staf diplomatik Perancis, Yoann diam-diam berencana kabur dan mengingat-ingat peta kawasan perbatasan Ruia.

Akhirnya dia meninggalkan gedung kedubes Perancis di Moskwa tanpa memberitahu para staf dengan memanfaatkan "celah pengamanan" kedubes.

Dengan hanya membawa ransel, tang, pisau lipat, lampu senter, telepon baru, Yoann dibantu seorang teman Rusianya mencara jalan menuju ke Barat.

Yoann kemudian menghabiskan waktu 10 jam yang menegangkan melintasi hutan yang penuh beruang dan serigala. Dia bahkan sempat berhadapan dengan dua ekor serigala.

"Saya tak takut karena saya fokus agar tidak tersesat," ujarnya.

Namun, saat-saat paling berbahaya adalah ketika Yoann harus melintasi perbatasan Rusia.

"Saya mempertaruhkan hidup. Ada dua halangan besar menanti yaitu anjing penjaga Rusia yang dilatih tidak menggonggong tetapi langsung menyerang. Namun, ancaman paling buruk adalah para sniper," tambah dia.

Beruntung, Yoann berhasil melintasi perbatasan dengan selamat dan tiba di salah satu negara tetangga Rusia. Kelelahan, Yoann bertemu penjaga perbatasan negeri itu dan kemudian menyerahkan diri.

Setelah menjalani pemeriksaan di negeri tersebut, Yoann diizinkan pulang ke Perancis dan dia berkumul dengan keluarganya pada Kamis (9/11/2017).

Kini Yoann bertekad membersikan namanya dari semua tuduhan kriminal agar bisa menikmati kebebasan seutuhnya.

Baca juga : Pemuda Rusia Tinggal 16 Tahun dalam Hutan Siberia

Saat ini Interpol sudah menerbitkan Red Notice menyusul permintaan ekstradisi dari pemerintah Rusia kepada Perancis.

Kuasa hukumnya Olivier Arnaud mengatakan telah meminta diplomat Perancis mengakui kegagalam mereka melindungi seorang staf kementerian luar negeri dan menuntut kompensasi bagi Yoann untuk semua yang sudah dijalaninya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com