Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joshua Boyle Cerita Soal Istrinya yang Diperkosa Teroris Taliban

Kompas.com - 18/10/2017, 13:44 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

ONTARIO, KOMPAS.com - Pekan kemarin, Joshua Boyle, warga negara Kanada bersama keluarganya dibebaskan dari kelompok Taliban,  Afganistan, yang menyandera mereka selama bertahun-tahun.

Kini keluarga itu telah kembali ke Kanada. Pada Senin kemarin, seperti yang dilaporkan USA Today, Boyle harus melarikan istrinya ke rumah sakit.

Namun, Boyle tidak memberikan keterangan spesifik terkait kondisi kesehatan istrinya, Caitlan Coleman, yang harus dirawat.

"Istriku sudah melewati masa-masa kelam seperti di neraka, dan dia  menjadi prioritas pertamaku sekarang," kata Boyle, Selasa (17/10/2017).

Boyle, dan istrinya yang berasal dari Amerika Serikat, serta ketiga anaknya diselamatkan pada Rabu lalu setelah disandera sejak tahun 2012.

Mereka diculik saat perjalanan di pegunungan di Afganistan. Anak-anak mereka lahir saat pasangan itu ditawan.

Baca: Dibebaskan dari Taliban, Boyle Tolak Pulang Pakai Pesawat Militer AS

Saat mendarat di Bandara Toronto pada Jumat lalu, Joshua Boyle bercerita, di masa penyenderaan, teroris Haqqani, -yang berafiliasi dengan Taliban, membunuh bayi perempuan Boyle.

Bahkan, teroris pun memperkosa istrinya di tahun-tahun penyanderaan itu.

Soal pertanyaan mengenai bayi keempatnya, Boyle mengaku ada pemaksaan untuk mengaborsi janin itu.

Namun, dalam sebuah pernyataa, Taliban menyebut istri Boyle mengalami keguguran.

Membangun keluarga besar

Boyle dan istrinya memutuskan untuk memiliki anak ketika disandera. Mereka memang berencana membangun keluarga besar.

"Ayo, kita berikan yang terbaik dan setidaknya bisa pulang dengan memulai impian keluarga kita," pikirnya.

"Kami telah menghabiskan waktu sebagai sandera. Kami ingin mempunyai anak sebanyak mungkin, dan kami tidak ingin membuang waktu."

"Apalagi Cait sudah berusia 30 tahunan, dan waktu terus berjalan," ujar dia.

Saat ini, usia ketiga anaknya masing-masing empat tahun, dua tahun, dan sekitar enam bulan.

"Jujur, kami merencanakan untuk memiliki keluarga dengan 5, 10, atau 12 anak. Kami keturunan Irlandia," kata dia disambut tawa.

Orangtua Caitlan Coleman sangat bergembira ketika anaknya bebas dari penyanderaan.

Mereka pun mengaku kesal saat menantunya itu membawa anaknya ke Afganistan.

"Membawa istrimu yang sedang hamil ke tempat berbahaya, bagiku, dan sebagai orang yang baik, itu adalah gila," kata ayah Caitlan, Jim Coleman.

Baca: Trump Sambut Pembebasan Sandera Keluarga AS-Kanada dari Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com