Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang di Twitter Memanas, Trump Sebut Senator Corker “Si Pendek”

Kompas.com - 11/10/2017, 19:36 WIB
Ericssen

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketegangan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Senator Tennessee Bob Corker semakin memanas.

Hujan kicauan yang saling berbalas mewarnai lini masa di akun Twitter dua tokoh yang dulunya adalah sahabat dan sekutu politik.

Dalam kicauan Twitter terbarunya, seperti dilaporkan the New York Times, Rabu (11/10/2017), Trump mengolok-olok tinggi badan Corker.

New York Times yang terus jatuh telah memperangkap 'si pendek' Corker dengan merekam wawancara dengannya,” kicau Trump.

Kalimat Trump ini merujuk kepada wawancara antara harian AS itu dengan Corker sebelumnya.

Olok-olokan ini melanjutkan ciri khas Trump yang memang gemar mempermalukan lawan politik,  dengan serangkaian julukan yang merendahkan.

Sebelum ini, Trump pernah melabeli Senator Florida Marco Rubio sebagai sosok "“kecil”.

Trump pun pernah menyebut mantan lawannya dalam pemilihan presiden yang baru lalu, Hillary Clinton, disebut wanita korup yang menjijikan.

Baca: Hillary: Trump, Presiden Paling Berbahaya dalam Sejarah AS

Kini, Trump menyebut Corker sebagai pria pendek.

Ketegangan ini sangat kontras, apalagi jika mengingat bahwa dulu Trump sempat mempertimbangkan senator berusia 65 itu untuk menduduki posisi menteri luar negeri.

Trump bahkan sempat melirik Corker sebagai calon wakil presidennya.

Namun, akhirnya Trump tak jadi memilih senator dengan tinggi badan 173 centimeter itu untuk menduduki jabatan-jabatan tersebut.

Perselisihan Trump dan Corker mulai terjadi sejak akhir pekan lalu.

Dalam kicauannya, Trump menyatakan, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Bob Corker, adalah “suara negatif” dan “ikut bertanggung jawab atas kesepakatan (nuklir) Iran yang buruk".

Corker membalas dengan mengatakan, Gedung Putih di bawah Donald Trump telah menjadi “taman kanak-kanak orang dewasa”.

Baca: Senator Republik Sebut Gedung Putih Sudah Jadi ?Taman Kanak-Kanak?

Renggangnya hubungan Trump dan Corker dimulai pada Agustus ketika sang senator mengkritik tanggapan Trump terhadap bentrokan antara supremasi kulit putih dan demonstran antifasis di Charlottesville, Virginia.

Baca: Trump Kecam Insiden di Virginia, Tak Singgung Supremasi Kulit Putih

Ketika itu, Corker menilai Trump masih belum mampu menunjukkan kompetensi untuk menjalankan tugas sebagai Presiden dengan sukses.

Adapun dalam wawancara dengan the New York Times, Corker dengan terbuka mengatakan, pemerintahan Trump berpotensi memicu meletusnya Perang Dunia III.

Baca: Mencemaskan, Trump Berpotensi Picu Perang Dunia III

“Saya sangat cemas. Dia membuat cemas semua yang peduli terhadap negara ini,” keluh Corker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com