Jenderal Kelly, Kepala Staf Baru Trump Mulai "Beraksi"

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jenderal John Kelly resmi bertugas sebagai Kepala Staf Gedung Putih, Senin (31/7/2017).

Kelly menggantikan pendahulunya Reince Priebus yang dibebastugaskan dari jabatannya oleh Presiden Donald Trump akhir pekan lalu.

Kelly, jenderal berbintang empat dari korps marinir AS sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri.

Dia diharapkan dapat menstabilkan kembali Gedung Putih yang dilanda kekacauan sejak Trump dilantik enam bulan lalu.

Tanpa basa basi, Kelly langsung mengambil tindakan kilat dengan memecat Anthony Scaramucci, Direktur Komunikasi Gedung Putih yang baru bertugas hanya 10 hari.

Baca: Baru 10 Hari Menjabat, Direktur Komunikasi Gedung Putih Dipecat Trump

Scaramucci yang bersitegang dengan Priebus dinilai sebagai “penganggu” yang perlu disingkirkan.

Scaramucci juga kerap mengeluarkan pernyataan vulgar di media.

Seperti diberitakan laman Politico, Kelly dengan tegas memberitahu staf Gedung Putih bahwa mereka harus melapor langsung kepadanya.

Dia juga berencana membatasi siapa saja yang dapat bertemu langsung dengan Trump.

Ketentuan baru ini sangat kontras dengan kekacauan yang terjadi sepanjang Priebus menjadi Kepala Staf.

Priebus, politisi dari negara bagian Wisconsin dipandang sebagai sosok yang lemah yang tidak disegani bawahannya.

Padahal, tugas Kepala Staf Gedung Putih bisa dikatakan adalah tugas berat di Washington DC yang membutuhkan ketegasan dan kompetensi sebagai penghubung (gatekeeper) antara Presiden, Kongres, dan unsur-unsur politik lainnya.

Trump diberitakan telah berkali-kali secara pribadi meragukan apakah sosok berusia 45 tahun itu adalah orang yang tepat untuk menjadi kepala stafnya.

Dalam wawancara resmi dengan CNN, Priebus menyatakan dia mengajukan “pengunduran diri” yang kemudian diterima Trump.