Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50.000 Warga Sipil Masih Terjebak, dan Dihantui Krisis Air di Raqa

Kompas.com - 11/07/2017, 20:57 WIB

Kerusakan itu pun diduga termasuk akibat serangan pasukan koalisi AS.

Warga sipil yang mengalami dehidrasi karena musim panas bergegas ke sungai Efrat dan sumur darurat di sekitar kota.

Mereka mempertaruhkan nyawa di tengah pertempuran yang semakin meningkat.

Para pegiat kemanusian mengaku telah mendokumentasikan gejala penyakit yang ditularkan melalui air, akibat meminum air sungai.

Warga pengungsi umumnya mengalami demam dan kehilangan kesadaran, hingga muncul kekhawatiran akan terjadi masalah kolera.  

Jurubicara UNHCR mengatakan, lembaga tersebut telah menuntaskan pengiriman konvoi kemanusiaan pertama melalui jalan darat dari sekitar Raqa ke Qamishli di timur laut Suriah.

Empat konvoi, yang berjumlah 22 truk, membawa tenda, selimut, jeriken, dan barang kebutuhan lain untuk para pengungsi yang telah mencapai Qamishli.

Jalan tersebut sebelumnya tertutup akibat pertempuran selama hampir dua tahun.

Kondisi itu memaksa badan-badan PBB menggunakan pengangkutan udara yang mahal, demi menjangkau 430.000 pengungsi di sekitar Raqa.

Baca: Sekjen PBB Serukan Perlindungan bagi Warga Sipil yang Terjebak di Raqa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com