Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beristri Empat, Pria Ini Terapkan Jam Malam dan Tiap Istri Dapat Rumah

Kompas.com - 07/06/2017, 09:11 WIB

Ia menambahkan, dirinya juga harus mengikuti pembatasan. Ia harus berada di rumah satu jam lebih awal dibandingkan para istrinya. "Sehingga saya bisa menyiapkan apa keperluan mereka."

Thobile, salah satu istri Mseluku, sadar sepenuhnya dengan kehidupan yang akan ia jalani. Ia mengikat tali pernikahan ketika Mseluku sudah beristri dua. Konsep poligami juga bukan sesuatu yang asing karena kakeknya punya beberapa istri.

Ia mengatakan dirinya dan tiga istri Mseluku yang lain seperti saudara, saling bergantung dan saling membantu.

Meski demikian, Mseluku mengakui tak mudah untuk selalu menjaga harmoni di rumah tangganya.

"Tantangan terbesar adalah pengaturan waktu. Kadang kami ingin keluar rumah bersama ... yang satu sudah siap, tapi yang lainnya belum, sementara kami harus segera berangkat bersama-sama," ungkapnya.

"Saya berusaha keras untuk membagi watu secara adil, baik untuk istri-istri saya maupun untuk anak-anak," kata Mseluku.

Poligami tidak dilarang di Afrika Selatan. Praktik ini, untuk konteks negeri itu, juga tidak terkait dengan agama. Poligami banyak dipraktikkan kaum laki-laki di suku Zulu.

Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma juga memiliki tiga orang istri.

Ndela Ntshangase, dosen kajian Zulu di Universitas KwaZulu-Natal, mengatakan poligami mulai ditinggalkan di Afrika Selatan sejak abad ke-19 seiring dengan masuknya para misionaris.

Baca: Pria Israel Beristri 21 Orang Dihukum Penjara 30 Tahun

Para pendeta ketika itu meminta orang-orang yang masuk Kristen untuk beristri satu orang dan menceraikan istri-istri lain.

"Poligami makin sulit dilakukan ketika penjajah Inggris mengenakan tambahan pajak bagi mereka yang memiliki istri lebih dari satu," kata Ntshangase.

Para istri Mseluku sepertinya sadar dengan pilihan mereka. "Kami telah memilih jalan ini. Kami menerimanya...," kata Thobile.

Jadi, apakah masih ada ruang untuk istri kelima?

"Kami tengah mempertimbangkan itu ... jadi tunggu saja kepastiannya," kata Mseluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com